Thursday, April 8, 2010

What Happened in Jeju

"Unn ini masukin ke belakang aja unn.. iya disitu.. eh jangan ditumpuk itu dalemnya ada laptop!"

Jihee sibuk memerintah sana sini sementara Daehee dibikin bingung sama perintah Jihee yang berubah-ubah.

"Bawaan lo segini doang, Jong?" tanya Minho melihat satu ransel yang ditenteng Jonghyun.

"Iya. Emang kenapa? 3 hari 2 malem doang kan?" tanya Jonghyun balik.

Minho mengangguk lalu cepat-cepat menghampiri Jihee ketika dia melihat Jihee kesusahan mengangkat cooler ke bagasi mobil.

Daehee, Jihee, Minho dan Jonghyun saat itu sedang berada di rumah Jihee, pada ngumpul di situ buat berangkat ke airport. Nanti dari rumah Jihee, pake toyota fortunernya Minho, disupirin ampe airport, terus nanti mobilnya ditinggal di parkir inap.

"Eh iya si Sunhee ama kuli mana ya?" tanya Daehee pada siapapun yang kira-kira jawab.

Baru Jihee mo buka mulut, tiba-tiba ada sayup-sayup suara motor dari jauh yang perlahan mendekat. Motor itu lalu memasuki gerbang rumah Jihee yang terbuka. Sunhee lalu turun dari motor, membuka helmnya dan seketika itu juga rambut panjangnya yang indah itu menjuntai dengan anggunnya, sambil ketiup angin. Minho udah tau ini bakal terjadi jadi dia ngeliatin Jihee terus. Jonghyun juga udah antisipasi, dia sok sibuk beresin bareng.

"Guys, sorry ya telat! Si kuli telat bangun. Nyalain alarm tapi di snooze mulu, terpaksa gue telpon.." kata Sunhee sambil mengacak-acak rambutnya tapi justru jadi rapi.

"Loh? Alarmku tiap pagi kan emang suara kamu, Sun.." gombal Kevin. Jihee memutar matanya. Daehee nyengir-nyengir geli.

Sunhee nempeleng pala Kevin pelan. "Masih pagi jangan bikin orang mual! Bantuin angkutin tuh barang-barang!"

Kevin mengangguk dengan sigap lalu gabung sama Minho dan Jonghyun yang masih masukin barang ke bagasi. Sunhee menghampiri Jihee dan Daehee yang lagi kipas-kipas.

"Bawaan lo dikit amet Sun?" kata Daehee melihat tas Nike yang ditenteng Sunhee.

"Ngapain juga banyak-banyak. Gue tau Jihee pasti udah bawa hair dryer, roll poni, dan lo pasti udah bawa make up. Gue tinggal minta deh, oke?" Sunhee cengengesan.

Daehee tersenyum, Jihee menoleh pada Sunhee. "Wets roll poni, Unnie tau aja," kata Jihee sambil merapikan poninya.

"Girls, udah nih, berangkat yok!" teriak Minho dari pintu mobil.

Sunhee langsung berdiri dan menenteng tasnya, Jihee berjalan masih sambil memegang poninya, Daehee mengikat rambutnya dan berjalan dibelakang kedua temannya itu.

~~~~~~~

On the way to the airport, Minho duduk di kursi sopir dan Jihee disampingnya. Di kursi tengah, ada SunVin, lalu paling belakang ada DaeHyun yang sempit-sempitan karna banyakan barang daripada orang.

Sepanjang perjalanan yang mereka lakukan ada macem-macem, mulai dari Jihee masang CD komplikasi.. eh.. kompilasi, lalu mereka nyanyi bareng. Ada juga DaeHyun yang membuka bungkusan keripik di belakang, lalu dengan rusuh melempar-lempar keripik ke couple SunVin yang lagi maen dam dam suit *?* rusuh deh pokoknya. Setengah jam kemudian mereka tertidur. Jarak dari rumah Jihee ke airport emang jauh.

Jihee yang menyadari suasana mobil yang tiba-tiba sepi, nengok ke belakang. Dia melihat Sunhee yang tertidur pulas, dia memakai bantal leher dan tidur dengan posisi nyamping, kaki diangkat ke atas paha Kevin, lalu Kevin tangannya di atas kaki Sunhee, kepalanya Kevin kayak kecengklak ke kanan. Jihee mengasumsikan tadi si Sunhee pasti minta pijitin kakinya ama Kevin.

Lalu di paling belakang, ada Daehee yang juga tidur, kepalanya nyender ke bahu Jonghyun, kepala Jonghyun nyender ke atas kepalanya Daehee. Cute sleeping couple deh pokoknya. Jihee mengambil sebungkus permen mint dan memakannya supaya ga tertidur dan bisa nemenin Minho ngobrol.

"Bentar lagi nyampe nih, apa mereka ga dibangunin aja?" tanya Minho sambil melihat spion.

"Ga usah, kalo udah nyampe aja, lagian.."

Jihee berhenti bicara ketika tiba-tiba mobil yang dibawa Minho ndet-ndetan.

"Lah lah ngapa nih, Ho?" tanya Jihee.

Minho dengan cepat menepi ke pinggir jalan tol. Dia mematikan mesin, lalu keluar untuk membuka kap mobil. Ketika dibuka, segumpal asap keluar. Jihee dan Minho refleks batuk-batuk.

"Anjrit ini kenapa ya, mana gue ga ngerti mesin-mesinan.." gumam Minho.

"Kenape, Min?"

Minho dan Jihee menoleh dan mendapati Sunhee sedang mengucek-ngucek matanya sambil stretching sana sini.

"Ini Sun, gatau kenapa mobilnya ndet-ndetan, pas kap nya gue buka, eh asep keluar.." kata Minho.

Sunhee menghampiri kap mobil, dia melihat ke mesin mobil sambil mengipas asap yang ada di sekitarnya. Dia menyentuh beberapa bagian mesin, ketika dia melihat tangannya, udah item semua ama oli.

"Bentar ye.." Sunhee berjalan kembali ke pintu tengah mobil dan menggedor-gedor jendelanya.

"KUL! Kuli! Bangun woy!"

Kevin yang masih tidur terpaksa bangun dan nguap lebar banget. Untung kaca gelap, Sunhee ga liat. Coba liat, bisa ditinggalin di tengah jalan tol saat itu juga. Kevin membuka pintu perlahan.

"Kenapa, yang? Kok kamu udah diluar aja?"

"Itu, ambil tas aku, buka, dalemnya ada iket rambut, iketin rambut aku dong!" perintah Sunhee.

Kevin masih setengah sadar. Dia meraih-raih iketan yang dimaksud. "Emang kenapa sih Sun kok tumben?"

"Nih liat tangan gue!" Sunhee menyodorkan tangannya yang item dan bau karna oli kedepan muka Kevin. "Gue mo benerin mobil dulu, udah cepetan iketin nanti kita ketinggalan pesawat."

Sunhee lalu balik badan dan membelakangi Kevin. Kevin pun merapikan rambut Sunhee sambil mikir, sejak kapan Sunhee jago mesin dan ngebenerin mobil? Tapi semua pikirannya itu lenyap ketika dia melihat tato di bagian belakang leher Sunhee. Tato itu berbentuk huruf K, dengan font Old English Text MT.

Kevin diam sejenak dan menatap tato itu.

"Kul? Cepetan ah tangan gue keburu kering ama oli nih!" omel Sunhee.

"Kamu kapan masang tato ini?" tanya Kevin sambil menyentuh bagian belakang leher Sunhee. Sunhee merinding.

"Eh eh anjrit jangan dipegang! Geli gue! Itu bang Seungho yang natoin. Semi permanen kok. Kenapa? Udah cepetan ah!"

Kevin tersenyum simpul dan menyelesaikan iketan rambut Sunhee. Sunhee lalu bergegas kembali ke depan mobil. Jihee memegang tool box yang di ambil Minho, dan memberikan segala perkakas yang Sunhee minta. Terkadang Jihee ngelap keringet di jidat Sunhee pas Sunhee lagi sibuk ngotak-ngatik mesin mobilnya.

"Udah tuh, Min, coba nyalain deh.." kata Sunhee.

Minho berjalan kembali ke kursi sopir dan menyalakan mobilnya. Dengan sukses, mobilnya nyala dan suara mesinnya muluuuus banget. Sunhee tersenyum puas, dia lalu menutup kap mobil.

"Wets. Cewe gue tuh. Kayak montir seksi ye?" kata Kevin bangga pada DaeHyun yang baru bangun tidur.

~~~~~~~

Mereka sampai di airport pas banget waktunya boarding. Jadi ga pake nunggu lagi, mereka check in, lalu duduk barang 5 menit, trus langsung masuk ke pesawat. Mereka duduk berdua-dua, di kursi yang deket jendela, Minhee paling depan, Daehyun tengah, Sunvin belakang.

Minho dengan cepat memasukkan tas ke bagasi atas lalu duduk di bagian deket jendela.

"Ah Minho!"

"Kenapa, Ji?" tanya Minho dengan muka ga berdosa dan imut dan lucu dan dan dan..

Jihee yang tadinya mau ngomel karna dia mo duduk deket jendela, jadi mengurungkan niatnya. "Engga, gapapa," Jihee mengeluarkan kamera SLRnya dan duduk di samping Minho. "Smile!"

Sementara itu, Daehee sudah duduk dibelakang kursi Minho, menatap keluar jendela, nontonin pesawat yang kesana kemari. Jonghyun duduk di samping Daehee, nguap dan stretching ga jelas.

"Dae.."

"Hm?" Daehee tidak mengalihkan pandangannya dari jendela.

"Nikah yuk."

"He-eh."

Hening.

"APA?" Daehee menoleh dan melotot ke Jonghyun. Jonghyun langsung ngakak.

"Lu serius amet sih nontonin pesawat! Ampe gue ngomong apa, lo he-eh he-eh aje HAHAHAHA," Jonghyun masih megangin perut karna ketawa.

Daehee manyun dan nyender ke kursi. "Eh tapi ajakan lo tadi serius ga?"

Sekarang kita liat apa yang terjadi dengan SunVin. Sunhee duduk di kursi pinggir, belakang kursinya Jonghyun. Dia sibuk membaca majalah yang ada di kantong kursi depannya itu. Kevin membuka tutupan jendela dan memandang keluar. Dua-duanya diem. Tiba-tiba..

"Eh ada gue!"

Kevin menoleh ke arah Sunhee yang sedang tersenyum senang. Kevin lalu menarik majalah itu dengan kasar sampe tangan dan badannya Sunhee ikutan ketarik.

"Wah. Cantik ya, beda ama aslinya.." kata Kevin kelewat jujur. Karna Sunhee ga merespon, Kevin nengok ke Sunhee.

Sunhee ternyata lagi mengasah kuku panjangnya yang berkuteks pink stabilo itu. Setelah kira-kira tajam, Sunhee meniup kukunya dan memiringkan badannya, mengarahkan tangannya ke muka Kevin seolah pengen nyakar muka laki kulinya yang meski ga usah di cakar juga udah abstrak itu.

"AMPUN SUN. Iya cakepan aslinya kok, bener."

~~~~~~~

Ketika sampai di Jeju, Jihee leads the way to the villa. Villanya agak jauh dari airport, deket ke pantai. Mereka naik sepeda sewaan, menikmati siang menjelang sore yang cerah tapi ga panas itu. Koper dan bawaan mereka dibawain ama mobil travel apa gitu, jadi barang nyampe duluan ke villa. Masing-masing naek satu sepeda sewaan, terus berhubung Sunhee ga bisa naek sepeda, jadi dia dibonceng Kevin. Cuma Kevin boncengnya suka ga becus. Belok-belok mau nabrak gitu. Jadi karna Sunhee sayang sama nyawanya, dia pindah ke Daehee.

Mereka semua sampe di villa udah sore, jam 4 an gitu. Then, mereka semua sepakat mau bikin makan malem. Setelah Sunhee dan Jihee sibuk ngatur kamar, Daehee dan Jonghyun markirin sepeda, lalu Minho dan Kevin ngangkatin barang masuk, mereka berkumpul di ruang makan, merundingkan apa yang mau di masak.

"I want Barbeque! Ribs, or whatever! Plus mashed potatoes! American style," kata Jonghyun dengan engrishnya.

"Don't talk engrish when the master of english is right in front of you," kata Kevin dengan aksen Aussienya yang menggemparkan dunia.

"You're cool but stop bragging. I want italian food. Pasta! Baked Italian Sausage Fusili with Carbonara Sauce?" kata Sunhee, ga kalah faseh.

"Buset unn judul cerita apa nama makanan tuh.. aku mah mau masak bulgogi aja deh!" kata Jihee.

"Napa jadi beda-beda gini. Oke gue bagi tugas. Sunvin! You two go shopping for the ingredients. Minhee, prepare the dining table on the rooftop," command si Daehee.

"Trus lu ngapain ama Jonghyun?" tanya Minho.

"Standby at the kitchen? I don't know. HAHAHA," Daehee tertawa licik. Sunhee mendengus. Jihee memutar matanya.

"Oke udah yuk! Cao," Sunhee balik badan dan bergegas keluar diikuti Kevin di belakangnya.

~~~~~~~

"Tadi si Jonghyun minta apa?" tanya Sunhee sambil melihat daging-daging di freezer. Kevin ada disampingnya sambil ngedorong trolley.

"Ribs, or anything.."

"There's no ribs. Let's just get a tenderloin for Daehyun.." Sunhee ngambil dua bungkusan daging dan meletakkannya ke dalem trolley. "Now for Minhee, bulgogi?"

Sunhee berjalan didepan, dia sibuk mengecek shopping listnya, dan memasukkan berbagai ingredients dengan tangkas ke dalam trolley. Kevin dengan patuh mengikuti kemanapun Sunhee pergi. Orang-orang yang melihat sih pasti nyangka kalo Sunhee lagi belanja ama babunya.

"Sun," panggil Kevin. Sunhee acuh dan menatap shopping listnya. "Oi, Sun!"

"Did we get the quickmelt cheese already for the carbonara?" Sunhee menatap trolleynya. "Not yet. Come on."

Kevin menggeleng-geleng karna dirinya dikacangin. Dia ngikutin Sunhee lagi. "Sun, lo bisa masak ini semua emang?"

Sunhee menulis sesuatu di kertas lalu balik badan. "Who says I'm going to cook! I'm tellin you to cook for me."

"What?"

"Daehee is cooking for Jonghyun, so is Jihee, serving Minho food. And since I can't cook, you should serve me food!" kata Sunhee seenak jidat berasa ratu, sambil berkacak pinggang.

"Aish Sunhee. You could play music, do acrobatics, modelling, sports, sing, even repair broken things. But you can't bike and cook?" tanya Kevin.

Sunhee hanya memanyunkan bibirnya sambil menaikkan bahunya. "I only cook water and rice. And instant noodles. I can't even crack an egg."

"Seriously?" tanya Kevin ga percaya.

Sunhee mengacungkan kedua jarinya membentuk huruf V dan tersenyum imut.

"Aissh! You cute..! Come here," Kevin menghampiri Sunhee, ngerangkul leher Sunhee lalu ngejitak atau ngacak-ngacak rambut Sunhee, Sunhee antara kecekek dan kesakitan karna rambutnya ketarik-tarik.

"Kuli! Monyong lu! Sakit tau ah!" Sunhee memberontak supaya lepas dari cengkeraman mematikan kuli itu.

Kevin tertawa lalu menatap Sunhee. Dua-duanya diem. Lalu Kevin sedikit menunduk, mendekatkan mukanya, merem, lalu..

"Buddies are waiting for us at the villa, are you gonna stay still there?"

Kevin melek dan menyadari Sunhee sudah ada dibelakangnya, mendorong trolley yang sudah penuh itu.

"Sial."

Sunhee tertawa sambil berjalan meninggalkan kulinya.

~~~~~~~

Minhee where chilling at the roof, preparing the BBQ tools for Daehyun to cook. HAri makin sore, langit makin oran dan Jihee ga bisa nahan napsunya untuk... memotret pemandangan yang indah! Dengan Minho sebagai model tentunya.

"Jangan nengok ke kamera! Muka lo tuh bagusan kalo candid, sumpah," kata Jihee ngomel-ngomel sambil memencet tombol kameranya.

Minho sibuk mengganti pose. "Iya, iya! Tapi kan gue suka kalo gue liat ke kamera, terus elonya salting gitu, lucuuuu unyu.." Minho membentuk muka imut. Jihee speechless.

"Tuhkan bener salting!" kata Minho.

"Apaan! Orang gue mau bersin tapi gajadi."

"Sepik lu! Ngaku aja salting, yakan yakaaan," Minho berjalan mendekati Jihee.

Jihee diam saja dan memalingkan muka. Minho kemudian merangkul pundak Jihee, mengambil kamera dari tangannya, mengangkat kamera keatas, menempelkan pipinya pada pipi Jihee, lalu..

"Cheese!"

Jihee agak kaget dengan apa yang dilakukan Minho barusan. Biasanya Minho orangnya gloomy, ga banyak ngomong, iya iya aja. Cuma hari ini kayaknya beda, lebih happy dan bersemangat gitu. Banyakan bacot dia malah daripada Jihee.

"You know, I hope we would spend this long weekend for just the two of us. But I don't mind for Daehyun and Sunvin to come along. Now since we're together here, we should make it memorizable," kata Minho panjang lebar.

Jihee tetap diam. Kalo udah saat-saat kayak gini, dia paling ga bisa ngerespon, gatau mau ngomong apa. Daripada salah ngomong mendingan diem.

"I know you're so silent coz you don't know what to say. I just wanna give a great big hug.." kata Minho sambil memeluk Jihee erat. "And say something I have always said to you."

Jihee mengerutkan keningnya. Minho bent down and gave a sweet peck on Jihee's lips.

"I love you. You're the one only in my heart."


~~~~~~~

Meanwhile, Daehee and Jonghyun were at the *bentar ini kenapa jadi english semua* dapur, nyiapin piring, sendok garpu segala macem buat di angkut ke roof top. Mereka semua sepakat mau masak di roof top, kecuali Sunvin yang masakannya emang ribet dan ga bisa ditempat lain selain dapur.

"Ini villa, jarang ditempatin, kok tetep bersih ya," Daehee menyusuri counter dan wastafel sambil menyentuh permukaan counter. Bersih tak berdebu.

"Udah bersih nih. Peralatan makan udah siap. Ngapain ya kita," kata Jonghyun.

Daehee mengangkat dirinya dan duduk di atas counter disamping wastafel. "Sunvin ga pulang-pulang. Mereka ngapel dulu kali ya.."

Jonghyun duduk di kursi bar dan menopang dagu dengan kedua tangannya. Daehee jadi gemes.

"Gue ga nyangka loh, mereka berdua bisa jadian," kata Jonghyun.

"Sunvin?"

"Ho-oh."

Daehee menghela nafas. "Kevin dateng pas banget disaat Sunhee lagi down gara-gara Jonghun. Tu cowo emang brengsek, lo bayangin deh, Jonghun ga ngontak Sunhee selama berminggu-minggu, sekalinya ketemu, Sunhee ngegap Jonghun lagi jalan ama Eunbyul! That freakin' bitchy senior who graduated above you!"

"Demi apa? Eunbyul sunbae? Kok gue gatau?" Jonghyun jadi interest.

"Iya! Gue sengaja ga cerita ama lo, biar Sunhee tuh lupa dan ga inget-inget Jonghun lagi. Jonghun sengaja ga ngehubungin Sunhee, biar nanti Sunhee yang minta putus, karna gue yakin, dia pasti mikir harga diri dia bakal jatoh kalo dia yang mutusin Sunhee! Dasar banci tau ga. Angelic cuma muka doang!" Daehee menggebrak wastafel disampingnya. Jonghyun sampe tersentak.

"Sabar Dae, sabar. Wah gue gatau ceritanya kayak gitu. Gue kecewa banget pas Sunhee minta putus, soalnya Jonghun sama Sunhee tuh pasangan paling angel di sekolah kan? Ga ada yang nentang hubungan mereka. Gue ga nyangka Jonghun bakal kayak gitu," Jonghyun geleng-geleng kepala.

"Dan lo tau alesan Jonghun ngelakuin itu semua? Dia bosen sama Sunhee. Titik. Logis ga sih menurut lo? Mereka pacaran fine-fine aja, lebih singkat dari kita, tapi segampang itu Jonghun bilang bosen!" Daehee meneruskan ceritanya.

Jonghyun menatap Daehee yang masih penuh emosi. "Lo ga bakal bosen ama gue kan?"

Daehee shock. "Ha? Lah.. bukannya harusnya gue yang nanya gitu ya? I'm devoted to you, remember?"

Jonghyun tersenyum dan berdiri menghampiri Daehee. Daehee beberapa inci lebih tinggi darinya karna lagi duduk di atas counter. Jonghyun menatap mata Daehee dengan lekat.

"Make a promise," kata Jonghyun. "Stay devoted to me."

Jonghyun squeezed Daehee's hand. He moved forward and pressed his lips onto Daehee's. He put his arms around Daehee's hip. Daehee didn't move and kept returning every kiss Jonghyun gave.

"Gosh you two get a room!"

Daehyun tersentak. Sunhee menenteng belanjaan masuk ke dapur dan meletakkan tas belanjaannya diatas meja tanpa sepengetahuan Daehyun. Kevin garuk-garuk kepala salting dibelakang Sunhee.

I wish I was at that spot with Sunhee..

Daehee turun dari counter dan berdeham ga jelas. Jonghyun cuma ngebenerin lengan bajunya, salting juga.

"Oh look at you. Both acting awkward. Stop it. These are the stuffs to cook, yours and Minhee's, take em upstairs, you're gonna cook at the roof top too, right?" tanya Sunhee.

"Yep," jawab Jonghyun singkat.

"I gotta boil my pasta here. I'll go up when I'm done. Happy cooking, guys!" Sunhee mendorong Daehyun keluar dapur.

Setelah yakin Daehyun udah naek ke atas, Sunhee berbalik dan berkata dengan riang. "Let's cook!"

Kevin terpaksa harus menampar mukanya sendiri supaya kembali sadar ke dunia. Dia mulai nyuci tangan, gulung hoodie aquanya ampe sesikut. Sunhee ngeluarin panci dan perkakas lainnya.

Di saat Sunhee merebus pasta, Kevin menyiapkan bahan buat carbonara saucenya. Dia lagi motong-motong bahan, sementara Sunhee menopang dagunya dengan sebelah tangannya sambil ngeliat Kevin masak dengan mata yang very puppy cutie baby.

"Sun."

"Hm?"

"Jangan ngeliatin gitu dong ah," Kevin salting dan garuk-garuk kepala.

"Emang kenapa?"

"Nanti makanannya jadi manis.."

Sunhee menahan ketawa dan menutup mulutnya. Ni orang kalo gombal, kocak, jijik, tapi sekaligus so sweet juga.

~~~~~~~

"Makaaan makaaan!" tereak Daehee ketika Sunvin baru nyampe roof top. Daehee sudah memegang piso dan garpu, sama kayak Jonghyun. Minhee udah duduk manis dengan sepiring bulgogi di depan mereka.

Sunhee buru-buru menghampiri meja dan ikut lesehan dilantai yang udah dilapisin karpet tipis. "Belom mulai kan? Let's eat!"

3hee plus MJK asik menikmati dinner mereka. Ketika selese, dan semua piring kotor udah dibawa ke dapur ama Jihee, Daehee ngambil sebotol coke dari kulkas, dan membawa enam gelas kecil, berasa minum wine tapi versi coke.

Sunhee tiduran di atas karpet sambil stretching. "Gue kenyaaaaang buanget. Carbonaranya mantep! Thank you Kev!"

"Tumben ga manggil kuli," kata Kevin sambil menggeser meja agar daerah lesehan karpet lebih luas. "Kalo abis makan terus tidur nanti gendut loch," katanya sambil nowel-nowel perut Sunhee pake telunjuk.

"Anying, STOP IT! Dibilang gue gelian masih aja nowel-nowel," kata Sunhee sewot. Kevin tertawa.

Daehee kembali bersama Jihee. Setelah itu mereka langsung pesta coke, tak lupa Jihee mengabadikan momen itu dengan kamera SLRnya, kadang Jihee ikutan foto bareng, jadi pake self timer. Pokoknya malem itu, roof top rame dan rusuh.

"Unnie, bintang yang itu shiny banget loh," kata Jihee yang lagi asik tiduran disamping Sunhee. Tidak ada jawaban. "Unn?"

Jihee menoleh, Sunhee sudah tertidur pulas. Yang bikin pengen ketawa, Sunhee tidur sambil ngemut ujung jempolnya dikit, persis kayak balita. "Jiah si unnie tepar.." Jihee mengambil beberapa foto Sunhee lagi tidur.

Daehyun yang lagi asik nikmatin angin sepoi-sepoi dipinggir roof top, menoleh dan menghampiri Sunhee. "Aigoo, kasian model cantik satu ini, pasti cape," Daehee membelai rambut Sunhee. "Kev, angkat Sunhee ke kamar gih! Nanti dia masuk angin kalo dibiarin disini."

"Kamar siapa nih? Gue?" canda Kevin.

"YA KAMAR 3HEE LAH dasar mesum lo! Jihee! Lo ikutin Kevin dari belakang! Ntar Sunhee diapa-apain lagi," kata Daehee penuh curiga. Jihee nyengir dan berdiri. "Siap bos."

Kevin hanya geleng-geleng. Dia mengangkat kepala Sunhee perlahan, menyenderkannya ke dadanya, baru setelah itu dia mengangkat tubuh Sunhee dengan mudah. Maklum, biasa ngangkut beton berat, ga heran lah ngangkat Sunhee yang cuma 47 kg berasa ringan.

Sunhee ga bangun meski udah digendong. Paling ekspresi tidurnya aja berubah. Kevin turun dan masuk ke dalam villa, diikuti Jihee agak jauh dibelakang. Kevin berusaha tidak membangunkan Sunhee, dan mulai menyanyikan sebuah lagu. Tapi tiba-tiba Sunhee bergerak, dan menggumam..

"Jonghun..."

[END OF PART 1]

0 comments:

Post a Comment