Monday, April 12, 2010

Jiheerella


Once upon a time, in a tiny kingdom far away, there lived a widowed gentleman and his beautiful daughter, Jiheerella. He was a kind, devoted father who loved his daughter very much, but he felt she needed a mother's care. And so he married a second time, to a widow from a good family, named Raejin. She had two daughters, Aechan and Taehee, who were close to Jiheerella's age.

Tak lama setelah itu, bokapnya Jiheerella meninggal. Dan segalanya pun berubah, ampe bahasa yang digunakan dalam cerita ini berubah. Muka asli emak tirinya Jiheerella pun tersibak! Si Raejin ini berubah jadi dingin, kejam, dan cemburu minta ampun akan kecantikan dan keanggunan Jiheerella. Atas perintah sang mama tiri, Raejin, beserta kedua sodara tirinya, Jiheerella pun resmi dijadikan babu dirumahnya sendiri.

Meskipun nasibnya ngenes, dan ampe perlu tidur di loteng ditemani burung-burung gereja dan tikus-tikus imut nan lucu, dia tetep sosok perempuan yang lembut dan penyayang. Tiap pagi kalo dia bangun, abis mimpi, dia pasti nyanyi buat temen-temen dan burung-burung tentang harapannya untuk masa depannya dan tentang mimpinya yang dia harapkan akan terkabul suatu hari nanti.

Tiap pagi, kerjaannya Jiheerella tuh nyanyi, abis itu ngerjain segala pekerjaan rumah tangga seperti ngejait, benerin barang rusak, ngepel, nyuci, nyetrika, beuh segalanya dah. Jiheerella gatau aja kalo bentar lagi semua bakal berubah.

"Ji??!! JIHEE? WOI JIHEERELLA? SARAPAN MANA NYONG?" teriak Aechan.

"TAU NIH ga denger apa perut gue udah gruyuk minta diisi? BURUAN SARAPANNYA MANAAAAAAAAAAAAH~~~!" teriak Taehee lebih toa daripada Aechan.

"Iya sebentar! Aku datang!," kata Jiheerella, buru-buru naik tangga. "Aih," kata Jiheerella pada diri sendiri, "Mereka ga bisa merintah gue supaya berhenti mimpi! Mungkin suatu hari nanti, mimpi gue BAKAL jadi kenyataan. Amin."

~~~~~

Agak jauh dari sana, di istana kerajaan, sang raja, Choi Siwon, sedang resah. "Ini anak gue lari dari tanggung jawab mulu dah! Udah waktunya dia kawin nih!"

"Iya, Yang Mulia," kata Chansung, sang adipati. "Eh bentar Yang Mulia, kawin ama nikah beda loh. Yang Yang Mulia maksud, yang mana, Yang Mulia?"

"Apaan sih lu belibet amet ngemengnya! Iya iya, nikah maksud gue!" kata King Siwon.

"Yah, sabar aja dah kalo soal itu mah, Yang Mulia," timpal Chansung.

"Gue udah sabar cuy," kata King Siwon. "Tapi gue udah ngebet pengen nimang cucu! Oke gini aja. Kita adakan pesta dansa, undang semua wanita yang ada di kerajaan ini. Seenggaknya dia bakal kecantol ama satu aja cewe, ye ga?"

"Mungkin, Yang Mulia.."

"SIP! Pastikan SETIAP wanita datang ya!" perintah King Siwon.

~~~~~

Dengan begitu, di hari itu juga, sang raja ngirim mailboy-mailboy yang ditugaskan buat ngasih undangan ke rumah-rumah di kerajaan tersebut.

"Bukalah, atas nama raja," kata mailboy yang memakai name tag "Hyungshik" tersebut.

Jiheerella mengernyit. "Apa-apaan lo? Dasar cabul! Enak aja nyuruh gue stripping depan muka lo gini!"

Mailboy Hyungshik itu jadi bingung. "Lah Neng, ini maksud gue buka surat ini! Atas nama raja! YE, PEDE BENER LU."

Jiheerella blushing karna malu. "Aih. Maap bang. Itu surat apaan emangnya?"

"King Siwon mau ngadain pesta dansa buat pangeran Minho tercinta! Konon katanya, semua wanita diundang kesana!" jawab Hyungshik. Dia pun pamit pergi.

"Pesta dansa?" tanya Jiheerella.

"Setiap wanita? BERARTI KITA DONG?" teriak Aechan dan Taehee ga nyantai.

"Pasti," kata sang mama tiri Raejin. "King Siwon udah ngebet anaknya nikah. Jodohnya harus salah satu diantara kalian berdua! Cepetan, girls, pesta dansanya malam ini juga!"

"Berarti, gue bisa ikut juga dong ya.." kata Jiheerella.

"HA~! Dia? Dansa ama pangeran? KYAA HAK HAK HAK HAK," kata sodara-sodara tirinya dengan tertawa cempreng dan najong.

"Kan katanya 'setiap wanita'," kata Jiheerella.

"Yah, emang ga ada alasan buat kamu ga pergi.." kata sang mama tiri Raejin.

"Umma! Jangan! Jangan bolehin dia pergi!" kata Aechan melas.

"...asal kamu bisa nyelesein semua pekerjaan kamu aja, dan cari dress yang layak pakai," lanjut Raejin dengan ketus.

Jiheerella begitu gembira. Dia lari ke loteng, membuka sebuah koper rongsok, dan mengeluarkan sebuah dress. "Bagus kan? Ini bekas umma," katanya. "Emang jadul dan cupu sih, tapi bisa gue permak! Gue perlu ikat pinggang, kerutan, sesuatu buat kerahnya.."

"JIHEERELLA!!!" teriak Raejin.

"Sebelum kamu mulai kerja, ada sesuatu yang mesti kamu selesaikan," kata Raejin.

"IYA! Setrikain rok gue!" kata Taehee.

"Benerin kancing-kancing di baju gue!" kata Aechan.

Semua berlangsung cepat, tiba-tiba udah sore aja. Si Jiheerella masih kudu ngepel, eh pas lagi asik-asik ngepel, kucing laknatnya Raejin yang namanya Kunyuk, seenak udelnya jalan diatas lantai yang udah bening di pel Jiheerella. Gara-gara Kunyuk abis maen tanah, lantai jadi kotor lagi. Emang dasar kunyuk!

Jiheerella jadi ga sempet ngepermak dressnya. Akhirnya, tikus-tikus dan burung-burung imut yang di loteng bersiap bantu. Mereka yang bakal makeover dress Jiheerella. Ada yang ngambil gunting darimana tau, ada yang ke kamar Aechan ngambil iket pinggang plus pita, ada yang ke kamar Taehee ambil manik-manik.

Setelah selese ama pekerjaannya, Jiheerella menatap keluar jendela. Dia terlihat sangat sedih karna kereta kuda yang datang kerumahnya buat jemput Raejin dan dua anak laknatnya itu.

"Yah, nasib nasib deh," keluh Jiheerella. "Lagian norak banget sih pesta dansa.. T_T"

Tiba-tiba lampu menyala, kamar jadi terang. Jiheerella nengok dan mendapati sebuah gaun pesta yang indah ada di hadapannya.

"KEJUTAN~!" teriak para tikus imut dan burung lucu.

Jiheerella tersentuh, dia berterimakasih dan buru-buru memakai gaun itu dan berdandan. Tapi ternyata para sodara tiri masih ngenalin barang-barang yang Jiheerella pake.

"Eh! Itu kan iket pinggang gue!" teriak Aechan, merebut iket pinggangnya.

"Dasar maling, itu manik-manik gue!" kata Taehee, narikin manik-maniknya.

Setelah puas mretelin, narikin, ngancurin gaun Jiheerella, mereka pun pergi berangkat ke pesta dansa. Bajunya Jiheerella jadi tercabik-cabik.

Jiheerella pun berlari keluar rumah, melewati si anjing imut, dan tikus-tikus temannya itu. Dia menangis sesungukan, ampe dia ga nyadar ada sesosok cahaya terang yang perlahan membentuk jadi seseorang.

Jiheerella tersentak, dia melihat ke atas dan mendapati seorang wanita canitk menatap dengan penuh kasih sayang ke matanya. "Lu siape?" tanya Jiheerella.

"Gue pembantu baru dirumah ini. YA ENGGALAH. Gue fairy godmother elo! Pernah denger ga? Kalo ga pernah, udik lu," kata si fairy godmother. "Sebelum lo manggil gue emak, mama, ibu, tante, mbak, ncing, dan sebagainya, mending gue kasitau. Panggil gue Yunhee aja."

"Oke Yunhee. Jadi intinya lo ngapain ya disini?" tanya Jiheerella.

"Plis deh ga pernah baca dongeng apa. Fairy godmother itu tugasnya sebagai dewi penyelamat ketika lo lo semua putus asa! Gue disini dateng bantu lo, oke. Lo masih mau dateng ke pesta dansa itu?" tanya Yunhee.

Jiheerella mengangguk.

"Bagus. Bawain gue labu."

"Dimasak apa mentah?"

"Mentah lah! Utuh!" kata Yunhee sambil memutar matanya. Jiheerella nyengir lalu melesat pergi, dateng-dateng udah nyeret labu.

"Bismillahirrahmanirrahim, simsalabim abracadabra, Bring bring neoreul naege gajyeoda jwo~!" kata Yunhee sambil joget abracadabra. Jiheerella cuma menatap dengan tampang males.

Dengan sekejap tu labu berubah jadi kereta kuda, tapi kudanya gaada. Yunhee lalu menyihir tikus yang ada disana jadi empat kuda putih. Lalu Yunhee komat kamit lagi dan tiba-tiba di kereta kuda udah ada supir ama asisten supir.

"Nah beres tuh! Tinggal berangkat," kata Yunhee.

"Ah tapi itu.. anu.. ini.." kata Jiheerella tersendat-sendat.

"Mau bilang makasih? Udahlaaah gausah," Yunhee sok.

"Pede lu. Ini liat dong baju gue masih rongsok! Ya meskipun gue sebenernya pengen bilang makasih juga.." kata Jiheerella.

"Ya ampyun," Yunhee menggerakkan tongkat sihirnya, lalu dalam sekejap lagi, Jiheerella sudah mengenakan gaun putih yang elegan, lengkap dengan sepasang sepatu kaca.

"Wuaaah cantik banget!" kata Jiheerella, kagum. "Kayak mimpi jadi kenyataan!"

"Dan seperti mimpi pada umumnya, this one can't last forever! At midnight, when the clock strikes twelve, the spell will be broken and everything will be as it was before," kata Yunhee.

"I'll remember," sahut Jiheerella, gamau kalah dengan Englishnya.

~~~~~

Sesampainya Sunhee di istana, dia turun dari kereta kuda dan memasuki pintu utama ballroom. Ketika masuk, semua mata tertuju padanya. Bahkan King Siwon yang nontonin pesta dari balkon, menyadari kehadiran Jiheerella.

"Wah, cantik, lu kenal dia?" tanya King Siwon.

"Saya ga pernah liat tuh," kata adipati Chansung.

"Eh eh liat! Pangeran Minho nyamperin cewe itu! Asik asiiik jadi dah nih. Nyalain musik mellow cepetan!" perintah King Siwon.

Pangeran Minho berjalan melewati wanita lainnya dengan cuek, tertuju pada satu arah, Jiheerella. Cewe-cewe yang dilewatin reaksinya beragam. Ada yang sewot karna dicuekin, ada yang mengumpat, ada juga yang mimisan. Dominan sih, pada ileran dan pingsan.

Minho lalu langsung mengajak Jiheerella dansa. Jiheerella berusaha supaya ga pingsan atau mimisan seperti cewe lainnya. Dia dan Minho dansa berdua, menatap mata masing-masing, seakan dunia cuma milik mereka berdua.

Jiheerella akhirnya menemukan the love she'd been dreaming about. Dia menikmati malam itu, waktu terasa cepat. Pas mereka lagi berduaan dibawah cahaya dan gemerlap bintang-bintang, sang pangeran Minho baru aja bungkukin badan dikit, udah mau maen nyosor aja, eh tiba-tiba..

TENG TENG TENG

"Wanying midnight!" bisik Jiheerella. "Gue harus pergi!"

"Eh tunggu! Jangan pergi dulu!" teriak Minho, tapi Jiheerella sudah berlari pergi. "Baru juga pengen gue cipok T_T"

Jam terus berdenteng *?* TENG TENG TENG

Jiheerella mempercepat langkahnya menuruni tangga, hingga sebelah sepatu kacanya terlepas. Sepatu kaca itu tertinggal di tangga. Pangeran Minho, adipati Chansung, dan semua prajurit istana pada heboh ngejar Jiheerella. Jiheerella lompat masuk ke dalam kereta kudanya, dan bergegas pergi.

Jam masih terus aja TENG TENG TENG, di TENG-an keduabelas, kuda-kuda yang lagi lari berubah jadi tikus-tikus. Lalu berdirilah Jiheerella disana, mengenakan gaun yang udah rongsok, duduk diatas labu.

"Mianhaeyo," kata Jiheerella pada teman-temannya. "Gue lupa semuanya, ampe lupa waktu! But it was so wonderful! Pangeran Minho ganteng banget! And when we danced..."

Salah satu tikus komat kamit sendiri ke tikus yang lain sambil nunjuk-nunjuk kaki Jiheerella.

"Nape lu?" tanya Jiheerella. Dia menoleh ke bawah dan melihat dirinya masih memakai sebelah sepatu kaca.

~~~~~

Kemanakah King Siwon disaat yang lain tadi pada heboh? Ternyata beliau ketiduran sambil mimpi gendongin cucu. Adipati Chansung pun dateng ngos-ngosan sambil bangunin King Siwon, bilangin kalo si Jiheerella kabur.

"DEMI APA? Calon mantu gue itu! Buruan cari lagi!" kata King Siwon.

Dengan itu, King Siwon mengutus bawahannya buat nyari ke seluruh kerajaan, berbekalkan sebelah sepatu kaca yang tertinggal.

~~~~~

Sang mama tiri Raejin curiga dengan kelakuan Jiheerella yang suka nyanyi-nyanyi sendiri. Karna Raejin tau bahwa cewe yang kakinya muat di sepatu kaca itu bakal jadi istri pangeran, Raejin mengurung Jiheerella dikamarnya.

Aechan udah berusaha keras ampe ngeden-ngeden buat masukin kakinya ke sepatu kaca, tapi tetep aja gamuat. Pas lagi sibuk nyobain sepatu, dua tikus temen Jiheerella tadi diem-diem nyuri kunci kamar Jiheerella, dan bergegas naik tangga buat bebasin Jiheerella.

Jiheerella yang pada akhirnya bebas, berlari menuruni tangga. "Jebal, bolehkah saya mencoba sepatu itu?" tanya Jiheerella pada adipati Chansung.

Chansung tersenyum dan baru akan menghampiri Jiheerella, tapi si licik Raejin bikin si Chansung kesandung, dengan melas si Chansung pun jatoh dan PRANG~! sepatu kacanya pecah.

"Mampus gue. Yang Mulia Siwon bakal bilang apa inih?" kata si Chansung setengah nangis.

Jiheerella duduk di kursi dan meraih sesuatu. "Mungkin ini bisa membantu.."

"Nggak! Ga ada yang bisa bantu!" Chansung udah teriak melas dan air mata udah nunggu jatoh.

"Liat dulu bacot! Ini! Gue punya sepatu kaca yang sebelahnya lagi!" kata Jiheerella. Aechan dan Taehee semua terkejut, tapi si Chansung kesenengan. Dia memasang sepatu kaca tersebut pada kaki Jiheerella.

"Sempurna!" teriak Chansung dengan senang. "Kita telah menemukan calon pengantinnya Pangeran Minho!"

~~~~~

Jiheerella dan Pangeran Minho pun akhirnya menikah. King Siwon dan adipati Chansung melihat resepsi pernikahan penuh dengan air mata haru.

"Sung, anak gue Sung, kawin juga akhirnyah.." kata King Siwon ngelap air matanya.

"Nikah, Yang Mulia. Kawin mah beda lagi," kata Chansung, sibuk mengambil tisu untuk Yang Mulia.

Pangeran Minho tersenyum pada Jiheerella dan mencium kening Jiheerella, Jiheerella tersenyum balik. Mereka sama-sama senang karena telah saling bertemu. Temen-temen Jiheerella, tikus-tikus dan sebagainya pada ikutan seneng. Mereka lega akhirnya Jiheerella mimpi-mimpinya bisa terkabul dan bakal jadi wanita paling bahagia di kerajaan.

Pada akhirnya, Minho dan Jiheerella membentuk keluarga yang sakinah mawaddah warohmah. King Siwon seneng karna punya cucu banyak.
And like all fairytales,

They lived happily ever after.

THE END

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Friday, April 9, 2010

What Happened in Jeju {Part 2}


Kevin sempet berhenti sejenak. Langkah kakinya otomatis terhenti. Dia menatap Sunhee yang masih dalam keadaan tertidur. Raut wajahnya terlihat gelisah.

"An.. dwae.." bisik Sunhee dalam tidurnya.

Bukannya sewot karna Sunhee nyebut-nyebut nama cowo lain, Kevin malah nge-"sssht"-in dan mencium kening Sunhee. Jihee ikutan berhenti ngeliatnya. Kevin lalu menoleh.

"Mana kamar lo?"

Jihee buru-buru jalan ke depan Kevin dan membuka pintu yang ada di depannya. Kevin pun langsung masuk, dan perlahan meletakkan Sunhee di atas salah satu dari tiga single bed yang ada di dalam kamar. Kevin terdiam dan terus menatap Sunhee yang pulas tertidur. Jihee cuma bisa nungguin di pintu.

Kevin membelai rambut Sunhee dan berdiri untuk pergi, tapi ternyata tangan Sunhee menggenggam tangan Kevin. Kevin dengan hati-hati melepas tangan Sunhee dari tangannya, lalu berbalik dan mendapati Jihee yang daritadi diri di pintu lagi nguap.

"Titip ya," kata Kevin.

Jihee mengangguk. "Eh bilangin yang lain gue ga nyusul ke atas lagi, mo nemenin Sunsun unnie aja, kasian sendiri."

Kevin mengangkat tangannya mengisyaratkan dia mengerti, lalu pergi lagi ke roof top. Jihee menghampiri Sunhee dan menyelimutinya.

"Sunsun unnie, did you know how his face looked like when you whispered Jonghun's name?"

Hening. Jihee sudah tau tidak akan ada jawaban. Dia lalu menepuk-nepuk selimut Sunhee, dan berjalan ke tempat tidurnya.

~~~~~~~

Sunhee sedang mengikat tali sepatunya, dia melirik ke jam dinding. 5.50 am. Masih pagi banget, anak-anak lain belom ada yang bangun.

"Where are you going?"

Sunhee tersentak dan menoleh ke arah suara. "Damn, you scared me. I'm goin out for a jog.."

"Can I come with you?" tanya Kevin sebelum Sunhee sempat mengajaknya. Kevin terlihat kucel, rambutnya berantakan dan dia mengucek-ngucek matanya.

"Of course."

"Hang on there, I gotta change."

Sunhee bangun dari duduknya dan mondar mandir sambil nunggu Kevin. Ga lama kemudian, Kevin muncul masih menggunakan hoodie aquanya kemaren, celana traning item polos, dan memakai sebuah cap item juga di kepalanya, dia buru-buru pasang sepatu.

"Let's!" kata Kevin pada akhirnya.

~~~~~~~

Sunvin sudah sampai di jembatan deket pantai, setelah jogging selama 15 menit. Sepanjang perjalanan, mereka berdua ngobrol banyak hal, dan Kevin sama sekali ga mengungkit soal Sunhee semalem, meskipun sebenernya dia penasaran dan pengen banget nanya.

Sunhee menyandarkan kedua tangannya di pager pembatas jalan, rambutnya dibiarkan tergerai dan ditiup angin. Kevin berdiri agak jauh dibelakang Sunhee, mengagumi siluet yang terbentuk.

"You know what's best about the beach?" tanya Sunhee tiba-tiba. "It's when the wind touches your face, and you walk along the wet sand. When the waves reach your feet and wipe off the sands, and you keep chasing the wave back and forth."

Kevin hanya tersenyum. "When was the last time you went to the beach?"

Sunhee tidak menoleh. Dia melihat keatas sambil mengingat-ingat. "It was.. half a year ago. When I had this photoshoot with.."

Sunhee menggantungkan ucapannya. Kevin mengerutkan wajahnya. Kevin lalu ingat, setengah tahun yang lalu ketika dia baru kembali ke Korea. Dia melihat sebuah majalah yang di dalamnya ada summer photoshoot. Betapa kagetnya dia waktu itu, model photoshoot itu adalah Song Sunhee, best friend dia waktu di Australia.

Photoshoot itu terlihat angelic, terutama pose-pose Sunhee yang tampaknya sengaja diambil dengan cara candid. Saat itu Kevin terus membalik halaman majalahnya hingga dia menemukan 3 photo, dalam photo itu Sunhee tidak sendiri. Kevin melihat ke bawah halaman dan melihat tulisan kecil.

"Choi Jonghun?" sahut Kevin pada akhirnya.

Sunhee menoleh. "You knew?" Kevin hanya memiringkan kepalanya. Sunhee kembali menatap ke arah pantai. Suasananya tiba-tiba jadi hening.

"Do you still.. have feelings for him?"

"What?" Sunhee shock karna Kevin tiba-tiba membawa Jonghun ke dalam percakapan mereka. Setau Sunhee, Kevin ga kenal Jonghun. Karna ketika Sunhee putus dari Jonghun, Jonghun pindah ke Jepang, dan setelah itu baru Kevin masuk ke sekolah Sunhee.

Kevin menghela nafas. Dia tidak bergerak dari tempatnya. "I know more than you thought, Sunhee. He once filled a special space in your heart, right?"

Sunhee tidak menjawab. Sebuah air mata jatuh dan menuruni pipi kanannya.

"I was glad when I finally met you. The fact that we are going steady now, makes me happy too. I trust you for everything, Sunhee. But I just had to ask this. Is there still a feeling for him, deep in your heart, even this little?" Kevin terus menatap punggung Sunhee yang terlihat tegang dan tidak bergerak sama sekali.

"Why are you asking this?" tanya Sunhee yang sudah membiarkan sisa air matanya jatuh lagi. Dia berusaha supaya suaranya tidak terdengar sedang menangis.

"Last night you whispered his name in your sleep."

Jantung Sunhee seolah berhenti sejenak. Dia lalu mengutuk dirinya sendiri. Salahnya, karena ketika mereka tiba di Jeju kemarin, dan ketika Sunhee melihat pantai, yang diingatnya hanya sosok Jonghun. Jonghun yang dulu sempat menjadi orang nomor 1 di hati Sunhee. Dan jika Sunhee berani jujur, Sunhee memang masih menyimpan perasaan pada Jonghun, hanya saja, perasaan itu sudah tertutupi oleh sakit hati yang disebabkan Jonghun sendiri.

Sunhee kept crying. She was trying her best not to let her shoulders shaking because she cried so hard and not wanting Kevin to know. She ignored what Kevin said, but when she was just about to figure out an answer, she suddenly felt warm.

Kevin went behind her, slide his hands under her arms and wrapped his arms around her waist. He held her hands gently guide her to wipe off her tears.

"Don't cry. I know half a year is not enough to forget about someone. I'm not trying to force you to forget him. I just want to know, and.. I just want you to tell me all your burdens you've probably been hiding from me. Maybe in that way, you'll feel better and I would do my best to make you happy.." kata Kevin, tepat di kuping Sunhee.

Bukannya berhenti nangis, Sunhee malah makin sesungukan. "You weren't angry? You're not mad at me? Even after last night?"

Kevin tertawa pelan. "Nice question. No, I wasn't angry. No, I'm not mad at you. Last night? You were asleep, Sunhee. I could tolerate that. But if you ask whether I am jealous or not, I totally am."

Sunhee menoleh ke arah Kevin dan mendapati wajah Kevin sudah berada sangat dekat dengan wajahnya. Mata Sunhee yang hitam dan bulat dan masih berkaca-kaca, membuat Kevin gemes dan mencubit pipi Sunhee.

"Ya siapa yang ga jealous kalo pasangannya nyebut-nyebut nama mantannya! Apalagi kalo sang mantan lebih cakep, lebih ganteng, angelic, perfect. Beda jauh Sun ama gue," kata Kevin pada akhirnya.

Sunhee balik badan. Sekarang Sunhee menyender pada pager pembatas dan berhadapan dengan Kevin. "He's not perfect. Or angelic at all."

"Really?" tanya Kevin tidak percaya. "Since you look better now would you tell me the whole story?"

Sunhee mengucek matanya. "I won't tell you, but Daehee will."

Kevin tersenyum. "Bercanda, sayang. Gausah diceritain juga gapapa daripada makin sakit ati yekan?"

Sunhee menatap Kevin. Matanya terlihat jujur dan tulus. Sunhee akhirnya maju dan memeluk Kevin.

"Ujju ujju," kata Kevin sambil membalas pelukan Sunhee dan mengelus-elus kepalanya.

"Beneran ga marah nih?" tanya Sunhee. Suaranya mendem gara-gara kebekep badan Kevin.

Kevin nyengir dan menaruh dagunya diatas kepala Sunhee. "Engga lah, ngapain marah. Sorry for making you cry."

Sunhee tidak menjawab tapi tersenyum simpul. Setelah kira-kira dia merasa keabisan napas, dia lalu bilang, "Kev, udah boleh lepas kok."

"Gamau," Kevin tetep meluk Sunhee.

"Tapi gue masih mau idup."

Kevin refleks tertawa. "Janji tapi ya, next time when you sleep, call my name."

Sunhee bingung. "Gimana cara, emang ngigo bisa dijadwalin?"

Kevin akhirnya melepas pelukannya. Sunhee langsung ngambil napas buang napas berkali-kali. "Aduh nyesek," kata Sunhee.

Kevin mencubit pipi Sunhee lalu dengan secepat kilat sun pipi Sunhee. "Udahan dah joggingnya udah terang noh, mari kita pulaaang," katanya sambil menggenggam tangan Sunhee.

Dari jauh, dua mahluk yang stand by dengan sepedanya dan dari tadi nontonin drama Sunvin, sama-sama menghela napas.

"Mereka mah kalo berantem ngomongnya English ya? Keren," kata Minho sambil bersiap bersepeda lagi.

Jihee hanya mengangkat bahunya. Minhee pun ikutan pergi dari tempat itu dan pulang setelah puas bersepeda.

~~~~~~~

Tiba-tiba hari udah siang aja. Emang dasar ya kalo liburan, waktu jalannya cepet buanget. 3hee dan MJK abis selese makan siang dirumah (masak sendiri lagi karna pengen irit duit), berniat mau jalan-jalan di pantai. Mau bikin photoshoot kecil-kecilan kata Jihee.

Daehyun konsep photoshootnya maen aer. Mereka berdua lari-larian sepanjang pantai, ciprat-cipratan, cebur-ceburan, ampe basah deh pokoknya. Kalo pas Minhee, milih setting deket karang-karang dan batu-batu gede pinggir pantai. Kadang foto di jembatan juga, si Sunhee yang ngegantiin Jihee jadi fotografernya. Tapi tiap Sunhee motret sekali, Jihee pasti nyamperin terus ngeliat hasilnya bagus apa engga, kalo engga, disuruh ulang.

Terus bagian Sunvin, wuih, perfect banget. Sunhee doang tapi yang perfect. Sunhee tuh make tanktop putih, terus hotpants jeans tapi di pinggangnya diiket kain tipis motif batik, jadi kalo ada angin niup, keren deh pokoknya. Kalo Kevinnya ga usah dideskripsiin, sesuai imajinasi masing-masing aja, intinya sih, outfitnya disesuaikan ama Sunhee. Bukan berarti Kevin make kain batik juga ya.

Jihee keasikan ngambil foto Sunhee solo, Minho yang nemenin dibelakangnya jadi bingung.

"Ji, itu foto, 37 photo, cuma 4 diantaranya yang couple shoot, sisanya Sunhee semua?" tanya Minho.

Jihee melihat layar kameranya. "HAHAHA iya ya keasikan. Abis Sunsun unnie enak banget buat difoto," Sunhee nyengir.

Minho menaikkan bahunya. "Apa kata Kevin ya nanti," bisiknya pada diri sendiri.

Jihee melihat Kevin mendatangi Sunhee yang lagi ngukir-ngukir nama di pasir. Mereka kemudian berinteraksi, ya becanda lah, apa lah. Jihee lalu mengambil gambar dari momen momen itu. Dia lalu mengecek hasil jepretannya dan merasa kurang puas.

"Kev!" panggil Jihee sambil mendatangi Sunvin. "Unn, pinjem kulinya bentar ya, mau ngomong."

Sunhee mengangguk dan tersenyum manis lalu dengan sekejap kembali ke dunia ukir pasirnya. Kevin dengan bingung mengikuti arah Jihee berjalan.

"Gue langsung aja ya," kata Jihee. Kevin mengerutkan dahi. "Gue, agak kurang sreg liat lo sama Sunsun unnie."

Kevin ga respon. Dia cuma bisa ngerasa hatinya sakit banget, lebih sakit dibanding dia dikatain tiap hari sama banyak orang.

"Kenapa?" tanya Kevin akhirnya.

"Karna lo lebih jelek dibanding Jonghun."

JEDER.

Dada Kevin berasa disamber kilat. Jihee terlalu to the point dan jujur. Kevin sekali lagi cuma bisa diem dan tak mengeluarkan suara. Tiba-tiba..

"HAHAHAHAH DALEM YA GUE? HAHAH BECANDA, KUL! Yaampun, ternyata akting gue bagus ya. Gue becanda kok. Justru gue suka banget Sunsun unnie bisa sama lo sekarang, dia jadi makin cantik gara-gara ketawa mulu. Makin gokil juga karna deket-deket lo. Pokoknya Sunsun unnie jadi keliatan lebih hidup, lebih bahagia, thanks to elo," kata Jihee panjang lebar.

Kevin masih bengong.

"Gue lebih dukung couple yang sekarang ini dibanding sama yang dulu. Dari tingkah laku lo dan cara lo memperlakukan Sunsun unnie, itu bikin gue yakin kalo dia bakal fine-fine aja sama lo. Yah, Sunvin couple asik deh intinya! Gue emang awalnya agak kaget kenapa Sunsun unnie bisa jadi sama lo ya, tapi berhubung Sunsun unnie seneng, gue jadi ikutan seneng! Jangan sekali-kali nyakitin hati dia ya.."

Kevin masih aja bengong. Jihee ketawa lagi. "Et dah udah gue bilang becanda masih aja bengong. Shock lu?"

"Minhoooo?" panggil Kevin. "Sini lu!"

Minho yang dipanggil kemudian berlari ke arah Jihee dan Kevin. Pas lari, sinar matahari menyinari Minho dan rambutnya yang rada gondrong itu tertiup angin. Jihee menyeka bagian bawah bibirnya kalo kalo dia ngiler tapi ga sadar.

"Kenapa, Vin?" tanya Minho.

Kevin tiba-tiba memeluk Minho dan memukul-mukul punggungnya dengan lebay. "Makasih! Makasih banget, Ji!"

"Aduh anying.. ini lo apaan dah meluk-meluk gue, mukul-mukul gue tapi makasih ama Jihee?" kata Minho sambil megang-megang punggungnya sendiri.

"Gue tersentuh denger kata-kata Jihee barusan! Nah ga mungkin kan gue meluk Jihee? Jadi gue meluk elo deh! MAKASIH JIHEE, SUMPAH MAKASIH. Lo mo ngatain gue kuli kek babu kek apa kek yang penting kalo lo restuin gue ama Sunsun unnie lo tersayang itu gue relaaa! GUE IKLAS. LILLAHI TA'ALA," kata Kevin akhirnya melepas pelukan Minho.

Tampang Minho kayak mabok. Dia berjalan sempoyongan ke arah Jihee dan melingkarkan tangannya ke pundak Jihee, Jihee menopangnya.

"Tuh, pacar temen lo tuh, udah gila," kata Minho.

"Bawaan orok. Udah yuk lanjut poto-poto lagi ga?" tanya Jihee. Tapi Kevin udah berlari-lari india najong ke arah Sunhee, Sunhee ampe naikin alis masang muka jijik gitu, tapi abis itu si Kevin bertingkah aegyo jadi Sunhee ngakak lagi.

~~~~~~~

Besoknya, udah saatnya pulang. Jihee ama Sunhee lagi mejeng di roof top, jarang-jarang bisa motret model terkenal kata Jihee. Setelah selese ngambil beberapa gambar solo shot Sunhee, Jihee berdiri disamping Sunhee yang lagi nyender ke pager pembatas.

"Kemaren lo ngomong apa aja ama kuli, Ji?" tanya Sunhee, memulai percakapan.

"Gitu deh unn. Tentang aku ngerestuin dia ama unnie, AHAHAHA. Oh ya unn, maap maap kata nih, tapi unnie beneran sayang si kuli kan?" tanya Jihee.

"Maksudnya?"

Jihee menghela napas panjang. "Kevin dateng di saat unnie lagi down downnya abis putus ama Jonghun. Aku gamau unnie cuma jadiin dia sebagai pelarian. Kasian kalo perasaan dia yang tulus itu bertepuk sebelah tangan. Unnie beneran sayang dia kan?"

Sunhee terdiam. Baru aja kemaren dia abis ngalamin percakapan emosional ama Kevin yang menyangkut Jonghun juga. Eh sekarang, keungkit lagi.

"Aku sama Daehee seneng liat unnie sekarang bisa bahagia banget ama Kevin. Tapi Daehee dan aku sama-sama khawatir, takut perasaan unnie ga imbang sama Kevin. Pasti unnie gamau nyakitin dia juga kan? Jadi.."

"Tenang aja, Ji."

Sunhee dan Jihee menoleh. Kevin yang tadinya nyender di pintu, jalan menghampiri mereka berdua. Sunhee jadi ga enak lagi dan berasa mo nangis lagi.

"Sori nih, bukan maksudnya nguping. Gue lagi mo nyari lo pada aja, taunya disini. Ji, kalo lo khawatir masalah Sunhee bisa bales perasaan gue ato engga, jangan dipikirin! Gue ga nuntut supaya Sunhee harus sayang sama gue sebanyak apa yang udah gue kasih ke dia kok. Yang penting tuh dia cukup tau kalo gue ada buat dia. Gue ga mengharapkan yang lebih. Gue juga sadar diri kali," kata Kevin sambil ngacak-ngacak rambut sendiri.

Sunhee kagum dan merasa bersalah di saat yang bersamaan. Dia memukul lengan Kevin pelan. "What are you talking about. You sound pathetic. I love you too it's just that I can't show it like how you do."

Jihee tersenyum. "Aww, I guess my presence here is not needed then. I'll wait for you two downstairs, we will be leaving by 9."

Sunhee mengikuti langkah Jihee pergi dengan matanya, lalu kembali menatap Kevin. "I thought we've talked enough about all of this."

"I know. Sorry."

"Kev. Meskipun gue sering ngatain lo, ngacangin lo, ngecakin lo, memperlakukan lo seolah lo itu babu gue, itu semua gue lakuin karna emang muka lo pantes digituin," kata Sunhee asal.

Kevin melas. Sunhee ngakak.

"Bercanda, HAHAHAAHAHA ya meskipun gue mengatakan yang sebenarnya sih. Tapi gue sayang kok sama lo. Bener deh. Mau bukti apa?" kata Sunhee lagi.

Kevin tengok kanan kiri. Lalu nyopot cap yang dia pake. Terus dia menunjuk bibirnya sendiri.

"Udah gue duga. Jangan harep lo. Ayo pulang," kata Sunhee sinis. Sunhee menarik lengan Kevin dan berjalan ke tangga, bersiap turun.

"Eh eh ini topi aku nyangkut, tunggu dulu!" kata Kevin setengah panik.

Sunhee menoleh, tapi tiba-tiba dia merasakan sesuatu menempel di bibirnya. Sedetik kemudian Kevin berkata, "Tinggal gitu aja kok repot. Nah. Ayoo turun."

Sunhee memalingkan mukanya, menyembunyikan pipinya yang merah karna blushing, dan mengukirkan sebuah senyum kecil.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

THE END

Thursday, April 8, 2010

What Happened in Jeju

"Unn ini masukin ke belakang aja unn.. iya disitu.. eh jangan ditumpuk itu dalemnya ada laptop!"

Jihee sibuk memerintah sana sini sementara Daehee dibikin bingung sama perintah Jihee yang berubah-ubah.

"Bawaan lo segini doang, Jong?" tanya Minho melihat satu ransel yang ditenteng Jonghyun.

"Iya. Emang kenapa? 3 hari 2 malem doang kan?" tanya Jonghyun balik.

Minho mengangguk lalu cepat-cepat menghampiri Jihee ketika dia melihat Jihee kesusahan mengangkat cooler ke bagasi mobil.

Daehee, Jihee, Minho dan Jonghyun saat itu sedang berada di rumah Jihee, pada ngumpul di situ buat berangkat ke airport. Nanti dari rumah Jihee, pake toyota fortunernya Minho, disupirin ampe airport, terus nanti mobilnya ditinggal di parkir inap.

"Eh iya si Sunhee ama kuli mana ya?" tanya Daehee pada siapapun yang kira-kira jawab.

Baru Jihee mo buka mulut, tiba-tiba ada sayup-sayup suara motor dari jauh yang perlahan mendekat. Motor itu lalu memasuki gerbang rumah Jihee yang terbuka. Sunhee lalu turun dari motor, membuka helmnya dan seketika itu juga rambut panjangnya yang indah itu menjuntai dengan anggunnya, sambil ketiup angin. Minho udah tau ini bakal terjadi jadi dia ngeliatin Jihee terus. Jonghyun juga udah antisipasi, dia sok sibuk beresin bareng.

"Guys, sorry ya telat! Si kuli telat bangun. Nyalain alarm tapi di snooze mulu, terpaksa gue telpon.." kata Sunhee sambil mengacak-acak rambutnya tapi justru jadi rapi.

"Loh? Alarmku tiap pagi kan emang suara kamu, Sun.." gombal Kevin. Jihee memutar matanya. Daehee nyengir-nyengir geli.

Sunhee nempeleng pala Kevin pelan. "Masih pagi jangan bikin orang mual! Bantuin angkutin tuh barang-barang!"

Kevin mengangguk dengan sigap lalu gabung sama Minho dan Jonghyun yang masih masukin barang ke bagasi. Sunhee menghampiri Jihee dan Daehee yang lagi kipas-kipas.

"Bawaan lo dikit amet Sun?" kata Daehee melihat tas Nike yang ditenteng Sunhee.

"Ngapain juga banyak-banyak. Gue tau Jihee pasti udah bawa hair dryer, roll poni, dan lo pasti udah bawa make up. Gue tinggal minta deh, oke?" Sunhee cengengesan.

Daehee tersenyum, Jihee menoleh pada Sunhee. "Wets roll poni, Unnie tau aja," kata Jihee sambil merapikan poninya.

"Girls, udah nih, berangkat yok!" teriak Minho dari pintu mobil.

Sunhee langsung berdiri dan menenteng tasnya, Jihee berjalan masih sambil memegang poninya, Daehee mengikat rambutnya dan berjalan dibelakang kedua temannya itu.

~~~~~~~

On the way to the airport, Minho duduk di kursi sopir dan Jihee disampingnya. Di kursi tengah, ada SunVin, lalu paling belakang ada DaeHyun yang sempit-sempitan karna banyakan barang daripada orang.

Sepanjang perjalanan yang mereka lakukan ada macem-macem, mulai dari Jihee masang CD komplikasi.. eh.. kompilasi, lalu mereka nyanyi bareng. Ada juga DaeHyun yang membuka bungkusan keripik di belakang, lalu dengan rusuh melempar-lempar keripik ke couple SunVin yang lagi maen dam dam suit *?* rusuh deh pokoknya. Setengah jam kemudian mereka tertidur. Jarak dari rumah Jihee ke airport emang jauh.

Jihee yang menyadari suasana mobil yang tiba-tiba sepi, nengok ke belakang. Dia melihat Sunhee yang tertidur pulas, dia memakai bantal leher dan tidur dengan posisi nyamping, kaki diangkat ke atas paha Kevin, lalu Kevin tangannya di atas kaki Sunhee, kepalanya Kevin kayak kecengklak ke kanan. Jihee mengasumsikan tadi si Sunhee pasti minta pijitin kakinya ama Kevin.

Lalu di paling belakang, ada Daehee yang juga tidur, kepalanya nyender ke bahu Jonghyun, kepala Jonghyun nyender ke atas kepalanya Daehee. Cute sleeping couple deh pokoknya. Jihee mengambil sebungkus permen mint dan memakannya supaya ga tertidur dan bisa nemenin Minho ngobrol.

"Bentar lagi nyampe nih, apa mereka ga dibangunin aja?" tanya Minho sambil melihat spion.

"Ga usah, kalo udah nyampe aja, lagian.."

Jihee berhenti bicara ketika tiba-tiba mobil yang dibawa Minho ndet-ndetan.

"Lah lah ngapa nih, Ho?" tanya Jihee.

Minho dengan cepat menepi ke pinggir jalan tol. Dia mematikan mesin, lalu keluar untuk membuka kap mobil. Ketika dibuka, segumpal asap keluar. Jihee dan Minho refleks batuk-batuk.

"Anjrit ini kenapa ya, mana gue ga ngerti mesin-mesinan.." gumam Minho.

"Kenape, Min?"

Minho dan Jihee menoleh dan mendapati Sunhee sedang mengucek-ngucek matanya sambil stretching sana sini.

"Ini Sun, gatau kenapa mobilnya ndet-ndetan, pas kap nya gue buka, eh asep keluar.." kata Minho.

Sunhee menghampiri kap mobil, dia melihat ke mesin mobil sambil mengipas asap yang ada di sekitarnya. Dia menyentuh beberapa bagian mesin, ketika dia melihat tangannya, udah item semua ama oli.

"Bentar ye.." Sunhee berjalan kembali ke pintu tengah mobil dan menggedor-gedor jendelanya.

"KUL! Kuli! Bangun woy!"

Kevin yang masih tidur terpaksa bangun dan nguap lebar banget. Untung kaca gelap, Sunhee ga liat. Coba liat, bisa ditinggalin di tengah jalan tol saat itu juga. Kevin membuka pintu perlahan.

"Kenapa, yang? Kok kamu udah diluar aja?"

"Itu, ambil tas aku, buka, dalemnya ada iket rambut, iketin rambut aku dong!" perintah Sunhee.

Kevin masih setengah sadar. Dia meraih-raih iketan yang dimaksud. "Emang kenapa sih Sun kok tumben?"

"Nih liat tangan gue!" Sunhee menyodorkan tangannya yang item dan bau karna oli kedepan muka Kevin. "Gue mo benerin mobil dulu, udah cepetan iketin nanti kita ketinggalan pesawat."

Sunhee lalu balik badan dan membelakangi Kevin. Kevin pun merapikan rambut Sunhee sambil mikir, sejak kapan Sunhee jago mesin dan ngebenerin mobil? Tapi semua pikirannya itu lenyap ketika dia melihat tato di bagian belakang leher Sunhee. Tato itu berbentuk huruf K, dengan font Old English Text MT.

Kevin diam sejenak dan menatap tato itu.

"Kul? Cepetan ah tangan gue keburu kering ama oli nih!" omel Sunhee.

"Kamu kapan masang tato ini?" tanya Kevin sambil menyentuh bagian belakang leher Sunhee. Sunhee merinding.

"Eh eh anjrit jangan dipegang! Geli gue! Itu bang Seungho yang natoin. Semi permanen kok. Kenapa? Udah cepetan ah!"

Kevin tersenyum simpul dan menyelesaikan iketan rambut Sunhee. Sunhee lalu bergegas kembali ke depan mobil. Jihee memegang tool box yang di ambil Minho, dan memberikan segala perkakas yang Sunhee minta. Terkadang Jihee ngelap keringet di jidat Sunhee pas Sunhee lagi sibuk ngotak-ngatik mesin mobilnya.

"Udah tuh, Min, coba nyalain deh.." kata Sunhee.

Minho berjalan kembali ke kursi sopir dan menyalakan mobilnya. Dengan sukses, mobilnya nyala dan suara mesinnya muluuuus banget. Sunhee tersenyum puas, dia lalu menutup kap mobil.

"Wets. Cewe gue tuh. Kayak montir seksi ye?" kata Kevin bangga pada DaeHyun yang baru bangun tidur.

~~~~~~~

Mereka sampai di airport pas banget waktunya boarding. Jadi ga pake nunggu lagi, mereka check in, lalu duduk barang 5 menit, trus langsung masuk ke pesawat. Mereka duduk berdua-dua, di kursi yang deket jendela, Minhee paling depan, Daehyun tengah, Sunvin belakang.

Minho dengan cepat memasukkan tas ke bagasi atas lalu duduk di bagian deket jendela.

"Ah Minho!"

"Kenapa, Ji?" tanya Minho dengan muka ga berdosa dan imut dan lucu dan dan dan..

Jihee yang tadinya mau ngomel karna dia mo duduk deket jendela, jadi mengurungkan niatnya. "Engga, gapapa," Jihee mengeluarkan kamera SLRnya dan duduk di samping Minho. "Smile!"

Sementara itu, Daehee sudah duduk dibelakang kursi Minho, menatap keluar jendela, nontonin pesawat yang kesana kemari. Jonghyun duduk di samping Daehee, nguap dan stretching ga jelas.

"Dae.."

"Hm?" Daehee tidak mengalihkan pandangannya dari jendela.

"Nikah yuk."

"He-eh."

Hening.

"APA?" Daehee menoleh dan melotot ke Jonghyun. Jonghyun langsung ngakak.

"Lu serius amet sih nontonin pesawat! Ampe gue ngomong apa, lo he-eh he-eh aje HAHAHAHA," Jonghyun masih megangin perut karna ketawa.

Daehee manyun dan nyender ke kursi. "Eh tapi ajakan lo tadi serius ga?"

Sekarang kita liat apa yang terjadi dengan SunVin. Sunhee duduk di kursi pinggir, belakang kursinya Jonghyun. Dia sibuk membaca majalah yang ada di kantong kursi depannya itu. Kevin membuka tutupan jendela dan memandang keluar. Dua-duanya diem. Tiba-tiba..

"Eh ada gue!"

Kevin menoleh ke arah Sunhee yang sedang tersenyum senang. Kevin lalu menarik majalah itu dengan kasar sampe tangan dan badannya Sunhee ikutan ketarik.

"Wah. Cantik ya, beda ama aslinya.." kata Kevin kelewat jujur. Karna Sunhee ga merespon, Kevin nengok ke Sunhee.

Sunhee ternyata lagi mengasah kuku panjangnya yang berkuteks pink stabilo itu. Setelah kira-kira tajam, Sunhee meniup kukunya dan memiringkan badannya, mengarahkan tangannya ke muka Kevin seolah pengen nyakar muka laki kulinya yang meski ga usah di cakar juga udah abstrak itu.

"AMPUN SUN. Iya cakepan aslinya kok, bener."

~~~~~~~

Ketika sampai di Jeju, Jihee leads the way to the villa. Villanya agak jauh dari airport, deket ke pantai. Mereka naik sepeda sewaan, menikmati siang menjelang sore yang cerah tapi ga panas itu. Koper dan bawaan mereka dibawain ama mobil travel apa gitu, jadi barang nyampe duluan ke villa. Masing-masing naek satu sepeda sewaan, terus berhubung Sunhee ga bisa naek sepeda, jadi dia dibonceng Kevin. Cuma Kevin boncengnya suka ga becus. Belok-belok mau nabrak gitu. Jadi karna Sunhee sayang sama nyawanya, dia pindah ke Daehee.

Mereka semua sampe di villa udah sore, jam 4 an gitu. Then, mereka semua sepakat mau bikin makan malem. Setelah Sunhee dan Jihee sibuk ngatur kamar, Daehee dan Jonghyun markirin sepeda, lalu Minho dan Kevin ngangkatin barang masuk, mereka berkumpul di ruang makan, merundingkan apa yang mau di masak.

"I want Barbeque! Ribs, or whatever! Plus mashed potatoes! American style," kata Jonghyun dengan engrishnya.

"Don't talk engrish when the master of english is right in front of you," kata Kevin dengan aksen Aussienya yang menggemparkan dunia.

"You're cool but stop bragging. I want italian food. Pasta! Baked Italian Sausage Fusili with Carbonara Sauce?" kata Sunhee, ga kalah faseh.

"Buset unn judul cerita apa nama makanan tuh.. aku mah mau masak bulgogi aja deh!" kata Jihee.

"Napa jadi beda-beda gini. Oke gue bagi tugas. Sunvin! You two go shopping for the ingredients. Minhee, prepare the dining table on the rooftop," command si Daehee.

"Trus lu ngapain ama Jonghyun?" tanya Minho.

"Standby at the kitchen? I don't know. HAHAHA," Daehee tertawa licik. Sunhee mendengus. Jihee memutar matanya.

"Oke udah yuk! Cao," Sunhee balik badan dan bergegas keluar diikuti Kevin di belakangnya.

~~~~~~~

"Tadi si Jonghyun minta apa?" tanya Sunhee sambil melihat daging-daging di freezer. Kevin ada disampingnya sambil ngedorong trolley.

"Ribs, or anything.."

"There's no ribs. Let's just get a tenderloin for Daehyun.." Sunhee ngambil dua bungkusan daging dan meletakkannya ke dalem trolley. "Now for Minhee, bulgogi?"

Sunhee berjalan didepan, dia sibuk mengecek shopping listnya, dan memasukkan berbagai ingredients dengan tangkas ke dalam trolley. Kevin dengan patuh mengikuti kemanapun Sunhee pergi. Orang-orang yang melihat sih pasti nyangka kalo Sunhee lagi belanja ama babunya.

"Sun," panggil Kevin. Sunhee acuh dan menatap shopping listnya. "Oi, Sun!"

"Did we get the quickmelt cheese already for the carbonara?" Sunhee menatap trolleynya. "Not yet. Come on."

Kevin menggeleng-geleng karna dirinya dikacangin. Dia ngikutin Sunhee lagi. "Sun, lo bisa masak ini semua emang?"

Sunhee menulis sesuatu di kertas lalu balik badan. "Who says I'm going to cook! I'm tellin you to cook for me."

"What?"

"Daehee is cooking for Jonghyun, so is Jihee, serving Minho food. And since I can't cook, you should serve me food!" kata Sunhee seenak jidat berasa ratu, sambil berkacak pinggang.

"Aish Sunhee. You could play music, do acrobatics, modelling, sports, sing, even repair broken things. But you can't bike and cook?" tanya Kevin.

Sunhee hanya memanyunkan bibirnya sambil menaikkan bahunya. "I only cook water and rice. And instant noodles. I can't even crack an egg."

"Seriously?" tanya Kevin ga percaya.

Sunhee mengacungkan kedua jarinya membentuk huruf V dan tersenyum imut.

"Aissh! You cute..! Come here," Kevin menghampiri Sunhee, ngerangkul leher Sunhee lalu ngejitak atau ngacak-ngacak rambut Sunhee, Sunhee antara kecekek dan kesakitan karna rambutnya ketarik-tarik.

"Kuli! Monyong lu! Sakit tau ah!" Sunhee memberontak supaya lepas dari cengkeraman mematikan kuli itu.

Kevin tertawa lalu menatap Sunhee. Dua-duanya diem. Lalu Kevin sedikit menunduk, mendekatkan mukanya, merem, lalu..

"Buddies are waiting for us at the villa, are you gonna stay still there?"

Kevin melek dan menyadari Sunhee sudah ada dibelakangnya, mendorong trolley yang sudah penuh itu.

"Sial."

Sunhee tertawa sambil berjalan meninggalkan kulinya.

~~~~~~~

Minhee where chilling at the roof, preparing the BBQ tools for Daehyun to cook. HAri makin sore, langit makin oran dan Jihee ga bisa nahan napsunya untuk... memotret pemandangan yang indah! Dengan Minho sebagai model tentunya.

"Jangan nengok ke kamera! Muka lo tuh bagusan kalo candid, sumpah," kata Jihee ngomel-ngomel sambil memencet tombol kameranya.

Minho sibuk mengganti pose. "Iya, iya! Tapi kan gue suka kalo gue liat ke kamera, terus elonya salting gitu, lucuuuu unyu.." Minho membentuk muka imut. Jihee speechless.

"Tuhkan bener salting!" kata Minho.

"Apaan! Orang gue mau bersin tapi gajadi."

"Sepik lu! Ngaku aja salting, yakan yakaaan," Minho berjalan mendekati Jihee.

Jihee diam saja dan memalingkan muka. Minho kemudian merangkul pundak Jihee, mengambil kamera dari tangannya, mengangkat kamera keatas, menempelkan pipinya pada pipi Jihee, lalu..

"Cheese!"

Jihee agak kaget dengan apa yang dilakukan Minho barusan. Biasanya Minho orangnya gloomy, ga banyak ngomong, iya iya aja. Cuma hari ini kayaknya beda, lebih happy dan bersemangat gitu. Banyakan bacot dia malah daripada Jihee.

"You know, I hope we would spend this long weekend for just the two of us. But I don't mind for Daehyun and Sunvin to come along. Now since we're together here, we should make it memorizable," kata Minho panjang lebar.

Jihee tetap diam. Kalo udah saat-saat kayak gini, dia paling ga bisa ngerespon, gatau mau ngomong apa. Daripada salah ngomong mendingan diem.

"I know you're so silent coz you don't know what to say. I just wanna give a great big hug.." kata Minho sambil memeluk Jihee erat. "And say something I have always said to you."

Jihee mengerutkan keningnya. Minho bent down and gave a sweet peck on Jihee's lips.

"I love you. You're the one only in my heart."


~~~~~~~

Meanwhile, Daehee and Jonghyun were at the *bentar ini kenapa jadi english semua* dapur, nyiapin piring, sendok garpu segala macem buat di angkut ke roof top. Mereka semua sepakat mau masak di roof top, kecuali Sunvin yang masakannya emang ribet dan ga bisa ditempat lain selain dapur.

"Ini villa, jarang ditempatin, kok tetep bersih ya," Daehee menyusuri counter dan wastafel sambil menyentuh permukaan counter. Bersih tak berdebu.

"Udah bersih nih. Peralatan makan udah siap. Ngapain ya kita," kata Jonghyun.

Daehee mengangkat dirinya dan duduk di atas counter disamping wastafel. "Sunvin ga pulang-pulang. Mereka ngapel dulu kali ya.."

Jonghyun duduk di kursi bar dan menopang dagu dengan kedua tangannya. Daehee jadi gemes.

"Gue ga nyangka loh, mereka berdua bisa jadian," kata Jonghyun.

"Sunvin?"

"Ho-oh."

Daehee menghela nafas. "Kevin dateng pas banget disaat Sunhee lagi down gara-gara Jonghun. Tu cowo emang brengsek, lo bayangin deh, Jonghun ga ngontak Sunhee selama berminggu-minggu, sekalinya ketemu, Sunhee ngegap Jonghun lagi jalan ama Eunbyul! That freakin' bitchy senior who graduated above you!"

"Demi apa? Eunbyul sunbae? Kok gue gatau?" Jonghyun jadi interest.

"Iya! Gue sengaja ga cerita ama lo, biar Sunhee tuh lupa dan ga inget-inget Jonghun lagi. Jonghun sengaja ga ngehubungin Sunhee, biar nanti Sunhee yang minta putus, karna gue yakin, dia pasti mikir harga diri dia bakal jatoh kalo dia yang mutusin Sunhee! Dasar banci tau ga. Angelic cuma muka doang!" Daehee menggebrak wastafel disampingnya. Jonghyun sampe tersentak.

"Sabar Dae, sabar. Wah gue gatau ceritanya kayak gitu. Gue kecewa banget pas Sunhee minta putus, soalnya Jonghun sama Sunhee tuh pasangan paling angel di sekolah kan? Ga ada yang nentang hubungan mereka. Gue ga nyangka Jonghun bakal kayak gitu," Jonghyun geleng-geleng kepala.

"Dan lo tau alesan Jonghun ngelakuin itu semua? Dia bosen sama Sunhee. Titik. Logis ga sih menurut lo? Mereka pacaran fine-fine aja, lebih singkat dari kita, tapi segampang itu Jonghun bilang bosen!" Daehee meneruskan ceritanya.

Jonghyun menatap Daehee yang masih penuh emosi. "Lo ga bakal bosen ama gue kan?"

Daehee shock. "Ha? Lah.. bukannya harusnya gue yang nanya gitu ya? I'm devoted to you, remember?"

Jonghyun tersenyum dan berdiri menghampiri Daehee. Daehee beberapa inci lebih tinggi darinya karna lagi duduk di atas counter. Jonghyun menatap mata Daehee dengan lekat.

"Make a promise," kata Jonghyun. "Stay devoted to me."

Jonghyun squeezed Daehee's hand. He moved forward and pressed his lips onto Daehee's. He put his arms around Daehee's hip. Daehee didn't move and kept returning every kiss Jonghyun gave.

"Gosh you two get a room!"

Daehyun tersentak. Sunhee menenteng belanjaan masuk ke dapur dan meletakkan tas belanjaannya diatas meja tanpa sepengetahuan Daehyun. Kevin garuk-garuk kepala salting dibelakang Sunhee.

I wish I was at that spot with Sunhee..

Daehee turun dari counter dan berdeham ga jelas. Jonghyun cuma ngebenerin lengan bajunya, salting juga.

"Oh look at you. Both acting awkward. Stop it. These are the stuffs to cook, yours and Minhee's, take em upstairs, you're gonna cook at the roof top too, right?" tanya Sunhee.

"Yep," jawab Jonghyun singkat.

"I gotta boil my pasta here. I'll go up when I'm done. Happy cooking, guys!" Sunhee mendorong Daehyun keluar dapur.

Setelah yakin Daehyun udah naek ke atas, Sunhee berbalik dan berkata dengan riang. "Let's cook!"

Kevin terpaksa harus menampar mukanya sendiri supaya kembali sadar ke dunia. Dia mulai nyuci tangan, gulung hoodie aquanya ampe sesikut. Sunhee ngeluarin panci dan perkakas lainnya.

Di saat Sunhee merebus pasta, Kevin menyiapkan bahan buat carbonara saucenya. Dia lagi motong-motong bahan, sementara Sunhee menopang dagunya dengan sebelah tangannya sambil ngeliat Kevin masak dengan mata yang very puppy cutie baby.

"Sun."

"Hm?"

"Jangan ngeliatin gitu dong ah," Kevin salting dan garuk-garuk kepala.

"Emang kenapa?"

"Nanti makanannya jadi manis.."

Sunhee menahan ketawa dan menutup mulutnya. Ni orang kalo gombal, kocak, jijik, tapi sekaligus so sweet juga.

~~~~~~~

"Makaaan makaaan!" tereak Daehee ketika Sunvin baru nyampe roof top. Daehee sudah memegang piso dan garpu, sama kayak Jonghyun. Minhee udah duduk manis dengan sepiring bulgogi di depan mereka.

Sunhee buru-buru menghampiri meja dan ikut lesehan dilantai yang udah dilapisin karpet tipis. "Belom mulai kan? Let's eat!"

3hee plus MJK asik menikmati dinner mereka. Ketika selese, dan semua piring kotor udah dibawa ke dapur ama Jihee, Daehee ngambil sebotol coke dari kulkas, dan membawa enam gelas kecil, berasa minum wine tapi versi coke.

Sunhee tiduran di atas karpet sambil stretching. "Gue kenyaaaaang buanget. Carbonaranya mantep! Thank you Kev!"

"Tumben ga manggil kuli," kata Kevin sambil menggeser meja agar daerah lesehan karpet lebih luas. "Kalo abis makan terus tidur nanti gendut loch," katanya sambil nowel-nowel perut Sunhee pake telunjuk.

"Anying, STOP IT! Dibilang gue gelian masih aja nowel-nowel," kata Sunhee sewot. Kevin tertawa.

Daehee kembali bersama Jihee. Setelah itu mereka langsung pesta coke, tak lupa Jihee mengabadikan momen itu dengan kamera SLRnya, kadang Jihee ikutan foto bareng, jadi pake self timer. Pokoknya malem itu, roof top rame dan rusuh.

"Unnie, bintang yang itu shiny banget loh," kata Jihee yang lagi asik tiduran disamping Sunhee. Tidak ada jawaban. "Unn?"

Jihee menoleh, Sunhee sudah tertidur pulas. Yang bikin pengen ketawa, Sunhee tidur sambil ngemut ujung jempolnya dikit, persis kayak balita. "Jiah si unnie tepar.." Jihee mengambil beberapa foto Sunhee lagi tidur.

Daehyun yang lagi asik nikmatin angin sepoi-sepoi dipinggir roof top, menoleh dan menghampiri Sunhee. "Aigoo, kasian model cantik satu ini, pasti cape," Daehee membelai rambut Sunhee. "Kev, angkat Sunhee ke kamar gih! Nanti dia masuk angin kalo dibiarin disini."

"Kamar siapa nih? Gue?" canda Kevin.

"YA KAMAR 3HEE LAH dasar mesum lo! Jihee! Lo ikutin Kevin dari belakang! Ntar Sunhee diapa-apain lagi," kata Daehee penuh curiga. Jihee nyengir dan berdiri. "Siap bos."

Kevin hanya geleng-geleng. Dia mengangkat kepala Sunhee perlahan, menyenderkannya ke dadanya, baru setelah itu dia mengangkat tubuh Sunhee dengan mudah. Maklum, biasa ngangkut beton berat, ga heran lah ngangkat Sunhee yang cuma 47 kg berasa ringan.

Sunhee ga bangun meski udah digendong. Paling ekspresi tidurnya aja berubah. Kevin turun dan masuk ke dalam villa, diikuti Jihee agak jauh dibelakang. Kevin berusaha tidak membangunkan Sunhee, dan mulai menyanyikan sebuah lagu. Tapi tiba-tiba Sunhee bergerak, dan menggumam..

"Jonghun..."

[END OF PART 1]

Friday, April 2, 2010

3hee's Guys Profiles

As I said in the previous 3hee Profiles, I was gonna make a profile for the guys, and here it is!

Jumbled Jonghyun

Name : Kim Jonghyun
Birthdate : April 8th
Bloodtype : AB
Height : 175 cm
Hobby : Singing, making lyrics, anything that has to do with music

This guy is jumbled. He is sometimes manly, sometimes spoiled, can be cute and tough at the same time. His personality is quite friendly, but he kinda choose friends. Once he find people with the same interests as him, he will cling on to them and become bestfriends. He is nice to all guys, but to certain girls only.

He has the ability to sing, which is one of the factors why Daehee fell for him. He often make lyrics and compose a song, then sing it to Daehee whenever he feels so. His angelic voice also made him gain the 1st place of a singing competition at school. He can also play the piano, and other instruments. He sings to himself when he is alone, and sings to Daehee when she's about to sleep.

About how he became Daehee's guy, it was a long story. They met each other in junior high school. Jonghyun kept spying on Daehee since she entered the school, but he had the guts to tell her his feelings just when he was about to graduate. Lucky, both of them ended up in the same senior high school, Shinhuahua. A year difference between Jonghyun and Daehee doesn't make the two feel awkward.

Jonghyun and Daehee couple is known as DaeHyun at their school. Just like what has been mentioned before, they were crowned the most loyal couple in school. Daehee is devoted, and Jonghyun is faithful. Although some girls still try to steal Jonghyun's attention, and sometimes it makes Daehee become grumpy, Jonghyun always finds a way to steal Daehee's heart back.

Mesmerizing Minho

Name : Choi Minho
Birthdate : December 9th
Bloodtype : B
Height : 181 cm
Hobby : Playing basketball, soccer, swimming, anything that has to do with sports

This captain of the soccer club has the most friendly personality among the other 2 guys. Minho is well known for his kindness, the ability to make friends with other with just a blink of an eye. He is actually quiet and shy, but he will turn out loud when it comes to major fun. He is the type who can't get angry to people, sometimes it makes his envious friends bully him. Although he can't get angry that fast, he forgive people right away when they say sorry.

Minho loves sports so much, especially soccer. No wonder he became the captain of the club. Before Jihee came into his life, soccer was number 1. There is no type of sports he can not do. Usually people think that guys who are so into sports, don't do well in his class studies. True that, but Minho is different. He loves playing sports, doesn't mean he forgets to study for the subjects in his class. He gets the highest grade in his class, and often gives some private lessons to Jihee when needed.

Jihee is two years younger than him. Minho sits in the final grade of high school, while Jihee just entered high school. DaeHyun has been together for a longer time than MinHee. Before Minho became a couple with Jihee, many girls were brave enough to approach him. He can't refuse and can't bear to hurt the girls feelings. Even though he didn't like the girls, he always accepted all the things the girls gave to him by saying thank you and sorry at the same time.

He felt completely relieved when he met Jihee. Jihee was his first love, she was the first girl to make him get hit by his own soccer ball. Minho knew Jihee was the one. He confessed to her in the middle of the soccer field, just when his team won the game. Since then, there weren't any more girls who show up to Minho. Maybe there are some girls who hate Jihee for now, but who cares. MinHee is the sweetest couple in school.

Kittenish Kevin

Name : Kim Kevin
Birthdate : February 23rd
Bloodtype : A
Height : 180 cm
Hobby : Teasing Sunhee, stalking Sunhee, following Sunhee, anything that has to do with Sunhee

Finally, the last and probably least, Kevin. He lives his life just the way he wants to. And yes, compared to Jonghyun and Minho, physically, this Kevin is.. the least. Well, talking about personality, Kevin is friendly to girls only. I mean, well he does have a bunch of guy friends, but almost the same amount of his girl friends. He is easy-going, pranks a lot, and often brags a lot about himself even there is nothing to brag about.

He sits in the final grade of high school, same like Jonghyun and Minho. But if you calculate their ages, he is the eldest. Though he is the eldest, he doesn't act wise. He is in fact the most childish, with all the pranks and other stuffs he has done. His hobby is as listed above, but of course he has other hobbies, which are singing and dancing. His voice is not as powerful as Jonghyun's, but is acceptable. And about his dancing skills, great, but sometimes he does some moves that make Sunhee screams out "PYEONTAE!"

How he met Sunhee, he was Sunhee's best buddy when they were at Australia. Sunhee went back to Korea first. They lost contact for a long time, and suddenly met in front of a store when Sunhee was crying her heart out after breaking up with Jonghun. Kevin entered Shinhuahua, and since then he often hang out with Sunhee again. He helped Sunhee pass the darkest of her days.

Sunhee kept treating him as JUST her bestfriend. Kevin then thought he was experiencing a one-sided love. He then collect all his guts to confess to Sunhee on Valentine's Day (read Daehee's 3hee side story). Surprisingly, Sunhee accepts his confession. That's how they get together now. People can't believe why Sunhee chose Kevin, since he's the least pretty looking boy from all Sunhee's ex-es. Kevin was like, extremely beyond happy when he finally got Sunhee.

Bonus paragraph : Sunhee loves to yell at Kevin, calls him in various heartbreaking nicknames, and makes him do everything Sunhee wants. Kevin doesn't mind though. Jihee was the first to disagree the SunVin couple, while Daehee approves much. Kevin treats Sunhee like a queen, people even think that Kevin is more like Sunhee's butler or bodyguard. He also loves to flirt and act kittenish to Sunhee. Apart from that, SunVin has grown fond of each other. Kevin's favorite quote is "If I'm flirting with you, please cooperate."

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Done! These three guys actually didn't know each other until they find out that 3hee were bestfriends. Since then, they hang out together often. ^^

3hee Profiles

This is a guideline for those who have read my (or Daehee's) fics, and often find "3hee" inside em.
Probably you are asking, what is 3hee? Who are they?
3hee are fictional characters, consisting 3 people, which are Sunhee, Jihee and Daehee. Thus, they name themselves that way.
Let's find out more about them.. ^^

Snobby Sunhee

Name : Song Sunhee
Birthdate : October 13th
Bloodtype : O
Height : 171 cm
Weight : 47 kg

Being called 'snobby' for some reason. She is sometimes arrogant and stubborn, she also loves herself so much. She speaks whatever comes up to her mind, which often make people hurt. She can be very cold to someone she just met, but then the person will find out later that she is actually very friendly. Is very fluent in English. Once lived in Australia. Her mom and dad are Song Hye Gyo and Song Jihoon, the most popular stars in Korea, so you don't wanna ask her wealth.

Her career as a model is gaining many respects from her school buddies, especially guys. She often skip school just to attend her photoshoots. Nevertheless, her grades are always on top of the class. Even though she works hard, she studies well, and enjoys playing too.

Sunhee has a high ideal character for guys. Not to mention her former boyfriend, Jonghun, who is multitalented and also a pretty boy. Sunhee is known as the playgirl at school, she changes boyfriends the most often among other 3hee members. Was crowned 'The Sweetest Couple' at Shinhuahua High School when she was still with Jonghun, but then broke up for some reason.

Currently going steady with Kevin, her old friend when she was in Aussie. Her high standards for guys immediately dropped down when people found out she's with Kevin. She taught herself not to fall for guys just by looks and talents, but check out their heart. At first, Sunhee just thought that all the attention Kevin gave to her was just pure because he was her best friend. But then Kevin confessed. She ends up dating her best friend after all.

Jolly Jihee

Name : Jung Jihee
Birthdate : March 4th
Bloodtype : AB
Height : 175 cm
Weight : 50 kg

The magnae of 3hee. She is a year younger than Daehee and Sunhee who are the same age. She is indeed jolly, cheerful, and tend to make her unnies happy. Is very kind with people, no matter if she just met them. Can get hurt easily, but always tries to hide her feelings.

Jihee is taken by Minho, captain of the soccer club in Shinhuahua. Since the first time Jihee entered the school, Minho's eyes were on her. Jihee doesn't have a certain type for guys. If she looks at someone, and likes him, then she likes him. That's why when Minho confessed, she approves straightaway. This MinHee couple were crowned 'The Sweetest Couple' after Sunhee and Jonghun broke up.

Jihee has high dreams for her career, she loves photography and other arts. Her hobby is taking photos of Minho during his soccer matches. Is known well at school for her bubbly but bold personality. She has so many friends, but still keep her loyalty to 3hee.

Sometimes when Daehee and Sunhee are down, she gives a lot of support to make them happy again. There is nothing she wants more than her unnies to be happy. Everytime Sunhee and Daehee were caught in a quarrel, Jihee would always step inside and clear everything. She is wiser than her two unnies.

Devoted Daehee

Name : Han Daehee
Birthdate : February 27th
Bloodtype : A
Height : 169 cm
Weight : 46 kg

The most carefree member in 3hee. If Sunhee is really cold and Jihee is really kind, Daehee is in between. She is friendly, depends on the person who tries to talk to her. She is tough, and always convincing herself that girls must not cry over boys. She nags a lot to other 3hee members.

Sunhee models, Jihee loves photography, while Daehee is a great dancer. She can play the piano and be such a sweet innocent girl. But when she reaches her practice room, she can turn into a fierce lady. Once she dances, she dances her soul out. She loves to work out, no wonder with those flat abs and fine S line she got.

She is the 2nd stubborn after Sunhee. When the two of them get into a conflict, or arguing about something, Daehee often give in, and let Sunhee win rather than continuing the fight. Even though she often argue with Sunhee, she always give advices whenever Sunhee needs her. Daehee is a total MinHee shipper. She loves the couple so much, sometimes Jihee finds it annoying.

About her love life, she is really devoted to Jonghyun. Daehee is the opposite of Sunhee. Sunhee can't stay long to one guy, but Daehee keeps being faithful to Jonghyun. Many other girls seem to piss her off by approaching Jonghyun, but her anger is always washed away by Jonghyun's sincere and strong love. They both trust each other so much, therefore they gain 'The Most Loyal Couple' award in Shinhuahua.

Thursday, April 1, 2010

April 1st

March 29th

Suasana kantin Shinhuahua High School sangat riuh. Bel istirahat baru aja bunyi semenit yang lalu, tapi semua siswa sudah memadati kantin. Termasuk 3 cewe paling populer di sekolah itu. Sunhee, Daehee, dan Jihee.

"Jumat tanggal merah kan ya?" tanya Jihee.

"Ha? Iya apa? Emang ada apaan?" Sunhee balik nanya, maklum ga pernah merhatiin tanggalan. Jadwal pemotretannya pader, semua schedule manajernya yang ngurusin.

"Kenaikan Yesus Kristus. Itu loh, Sun, bahasa kerennya 'Easter'," timpal Daehee.

"Oh iyaya, jadi pengen coklat telor! Ngehias plus hunting telor kayak waktu di ostrali dulu! Aaaa kangen.." Sunhee girang sendiri mengingat kenangan masa lalunya.

"Iya, di ostrali tempat kenangan lo sama si abstrak laki lo itu kan?" sindir Daehee.

Sunhee cuma mesem-mesem manis, membuat cowo-cowo yang duduk di seberang menjatuhkan sendoknya.

"Kita liburan yuk, unn? Jumat ampe Minggu, ga usah jauh-jauh, ke Jeju Island aja," tawar Jihee. "Ummaku nawarin villa ga kepake tuh..."

"Kita bertiga doang? Kalo dijalan kenapa-napa gimana?" tanya Sunhee khawatir.

"Ajak laki kita lah!" sahut Daehee. Muka Sunhee langsung cerah.

"Okay! Nanti gue kasih tau Kevin. Yay holidaaay! Friday, Saturday, Sunday, HO LI DAY~!" Sunhee nyanyi gajelas pake nada Mazeltov. Jihee dan Daehee cuma bisa prihatin melihat teman mereka itu dengan tampang -_______-

~~~~~~~

March 30th

"Shikkie! Ada Kevin ga?" tanya Sunhee dengan ramah.

Shikkie sempat terpesona lalu mengerjapkan mata dan menggelengkan kepalanya, karna dia merasa ada hawa-hawa pembunuh dibelakangnya.

"Eh? Kevin? Oh ada noh dibelakang lagi maen UNO!" kata Shikkie.

Sunhee tersenyum dan memasuki kelas. Dia langsung ke belakang, nyamperin sekolompok cowo yang lagi duduk membentuk lingkaran.

"Ckckck, aduh sunbae-sunbae ini gimana sih? Udah mau UAN, bukannya rajin belajar, masih maen aja!" kata Sunhee sambil berkacak pinggang.

Para cowo tadi menoleh. Reaksinya beragam. Ada yang bengong, ngiler, ngejatohin kartu yang dipegang. Tapi si Kevin yang lagi ngebelakangin Sunhee malah berkata, "Alah bacot, kaya lo ga pernah maen aja. Jangan bahas UAN! Gue ga mau ada UAN-UAN an!"

Sunhee mengerutkan dahi. Cowo lain jadi panik dan mengisyaratkan supaya Kevin nengok ke belakang.

"Apaan sih?" tanya Kevin sambil nengok, terus liat ke atas. Sunhee menyilangkan tangannya sambil memanyunkan bibir dengan imut.

"Jadi kamu gitu sekarang? Ga mau ikut UAN? Mo jadi apa kamu? Kuli? Yah kalo diliat dari tampang dan fisik sih udah cocok," kata Sunhee dengan sadis. Cowo-cowo lain pada cekikikan.

Kevin pun panik. "Aduh my puwinsah! Ga gitu maksudnya! Itu.. nganu.. maksud aku gamau ada UAN tuh, maksudnya.. aku gamau ada jarak UANtara kita!" katanya, melempar jurus gombalannya itu.

Temen-temen cowonya pada batuk-batuk lebay, ada yang mual juga. Tapi si Sunhee yang tadinya manyun perlahan tersenyum lebar dan cantiiik banget banget.

"Jumat ini Jihee ngajak ke Jeju. Kamu ikut ya! Aku cuma mo bilang itu aja. Nanti pulang anterin ya, dadaah.." Sunhee balik badan dan baru akan melengos, tapi tangannya ditarik Kevin.

"Yang, sun dulu.." kata Kevin manja. Cewe-cewe sekelas pada hebih eneg gitu. Cowo-cowo pada suit-suit dan menatap iri.

"Apaan sih, Kev?" Sunhee nunduk, rambutnya menutupi wajahnya. Tapi Kevin tetep mempertahankan muka anak ANJINGnya alias Puppy Face. Sunhee pun luluh dan dengan cepat membungkuk, lalu sun pipinya Kevin.

Sekelas heboh, ada yang gendang-gendang, ada yang tereak-tereak, bahkan niup terompet bekas seni musik. Kevin tersenyum puas dan bangga, sedangkan Sunhee antara mual dan malu.

~~~~~~~

March 31st

Daehee menenteng-nenteng jus apel dan handuk basah sambil jalan memasuk areal lapangan basket. Mau nyamperin Jonghyun yang lagi maen basket guna meninggikan badannya. Jonghyun menyadari kehadiran Daehee, dia berhenti main dan berjalan mendekati Daehee yang udah duduk di bangku di pinggir lapangan.

"Hello beautiful!" goda Jonghyun.

"Bacot," Daehee melempar handuk, "Jumat kita ke Jeju ya!"

Jonghyun ngelap keringetnya, minum jusnya, lalu berkata "Sama siapa aja? Oh iya kan long weekend ya.." Jonghyun melempar handuk yang udah basah ke muka Daehee.

"Jjong, ga selamanya aku suka bau kamu ya," Daehee sinis.

"Iya ayang, maaf. Unyunyunyunyu~" Jonghyun memeluk Daehee dan bertingkah imut.

Daehee berusaha keras menahan keinginannya meng-unyunyunyu-kan Jonghyun balik. "Ikut kan?"

"Pastilah," jawab Jonghyun dengan cepat. "Sunvin ama Minhee ikutan juga kan?"

"Iya justru Jihee yang ngajak."

"Yaudah yuk," Jonghyun jongkok di depan Daehee. "Gue gendong pulang."

Daehee tersentuh, lalu mengerutkan dahinya. "Gue bisa jalan kok."

"Gue pengen gendong lo aja. Hop on!" kata Jonghyun.

~~~~~~~

April 1st

"Unns, udah pada ngajak laki masing-masing?" tanya Jihee. Jihee memasuki kelas Sunhee dan Daehee, udah saatnya pulang sekolah. Pada mau pulang bareng sekalian shopping cemilan buat besok.

"Udah," jawab Sunhee lemes. Sunhee nengok ke luar jendela, melihat para cowo yang sedang maen bola.

"Kenapa unn? tanya Jihee sambil mengikuti arah pandangan Sunhee.

Sunhee meniup poninya. "Bete. Hari ini Kevin ga sms gue, ga nyamperin gue ke kelas, ga ngubungin deh pokoknya. Gue jadi ga napsu makan, gue jadi laper, jadi gue lemes deh.."

"Sama, Sun," Daehee tiba-tiba nimbrung. "Jonghyun juga ngilang.."

Baru aja diomongin, tiba-tiba 2 cowo keren plus 1 cowo yang berusaha keren berdiri di depan pintu kelas.

"Minho?"

"Jonghyun!"

"Kev.."

Jihee berjalan menuju pintu. Daehee berlari dan langsung memeluk Jonghyun. Sunhee berdiri dengan lemas, karna kelamaan, Kevin udah nyamperin duluan.

"Kamu kenapa?" tanya Kevin sambil mainin rambut lembut Sunhee.

"Shouldn't I be asking that? You didn't wake me up as usual, where were you?" Sunhee kalo udah bete tapi lemes dan masih pengen terlihat high class, mulai ngebacot sendiri pake English.

"Actually we do have something to tell you girls," kata Kevin. Seperti biasa, Englishnya Kevin tuh ga pernah gagal bikin Sunhee luluh.

Jihee menoleh pada Minho. "Sori ya, tapi besok gue bertiga ga bisa ikut. Mesti ke Busan buat tugas dinas OSIS."

Daehee melirik Jonghyun. "Katanya bisa? Gimana sih.."

"Tugasnya baru dikasih tadi, Dae. Kita ga bisa nolak," jawab Jonghyun penuh sesal.

Sunhee makin murung. "I'm sorry, baby.." kata Kevin, masih membelai rambut Sunhee.

Jihee nahan emosi mau nangis. "Villanya udah di booking. 3hee tetep harus pergi kalo gamau rugi."

Sunhee bangun dari tempat duduknya. "Berarti besok jadi ya?"

"But without the boys," lanjut Daehee.

Semua terdiam.

Sunhee mengambil tasnya. "Udah yuk, cabut. Kita masih harus nyiapin macem-macem," kata Sunhee sambil jalan ngelewatin Kevin.

"Do you want me to drive you?" tawar Kevin.

"Ga usah."

~~~~~~~

"Bete ga sih lo digituin?"

Daehee bertanya pada dua sahabatnya yang sibuk masukin belanjaan mereka ke tas bertuliskan 'I am NOT a plastic bag'.

"Iya gue bete. Makanya dari tadi gue diem kan," kata Sunhee masih lemes aja.

Jihee menenteng tasnya dan berjalan ke luar minimarket diikuti Sunhee dan Daehee. "Yaudahlah unns, yang penting kita have fun aja besok."

"Have fun sih, ga pol kalo ga ada mereka," ujar Daehee, disertai anggukan kepala Sunhee tapi masih manyun.

"Jarang-jarang unn kita pergi bertigaaan lagi," Jihee berjalan ditengah mereka bertiga sampai diperempatan. "Yah darisini aku belok kiri unn, unnies pulangnya ati-ati ya! Besok calling-calling!" kata Jihee sambil melambai.

"Gue lurus, Dae."

"Gue belok kanan, Sun."

Sunhee dan Daehee saling bertatapan lalu tertawa pelan. "See you tomorrow," kata Sunhee.

~~~~~~~

Daehee jalan cepet-cepte menyusuri trotoar yang gelap dan sepi itu. Tiba-tiba dia mendengar derap langkah kaki mengikutinya. Daehee menoleh. Ga ada siapa-siapa.

Daehee mulai parno. Dia menambah kecepatan jalannya. Tapi langkah itu malah makin cepet juga, udah mulai ngejar malah. Daehee balik badan.

"Siapa lo? MO APA LO?!" tanya Daehee galak sambil masang kuda-kuda.

Sosok gelap itu melangkah maju hingga mukanya tersorot lampu jalanan. Dia membuka kupluk hoodienya.

"April mop!" katanya.

Daehee bernafas lega. "Lo bikin gue parno aja!"

"April mop!" kata Jonghyun lagi.

"Apaan sih map mop map mop?" tanya Daehee bingung.

Jonghyun tersenyum, "Besok gue jadi ikut kok!"

Daehee terbelalak. "Yang bener?"

Jonghyun mengangguk. "Sekarang tanggal 1 April kan, gue ama Minho plus Kevin sekongkol bikin kalian ngambek, mumpung April Mop! Hohoho."

Daehee bengong lagu tersenyum simpul.

"Sweet," Daehee mencubit pipi Jonghyun. "Pulang yuk," kata Daehee sambil menggenggam tangan Jonghyun.

Tapi Jonghyun berhenti, menyibak rambut Daehee, then kissed her tenderly on the lips.


~~~~~~~

"Sepanjang jalan kenangan, kita slalu bergandeeeng tangaaan... sepanjang jalan kenangan, kau peluk diriku mesraaaa..." Jihee tiba-tiba bersin. "Aih, dingin.."

Jihee nengok kanan kiri, lalu dia nyebrang. Jihee jalan pelan-pelan mumpung jalanan lagi sepi. Tiba-tiba ada suara klakson heboh berkali-kali. Jihee nengok dan mendapat sebuah mobil melaju kencang ke arahnya.

CEKIIIIIIIIT!!!

Mobil itu ngerem mendadak, semendadak-mendadaknya. Lagian sih, Jihee bukannya minggir ato lari, malah diem.

Si sopir buka jendela dan tereak dari dalem, "WOY, MINGGIR NAPE? GUE MAU JALAN NIH!"

Jihee berjalan menghampiri pintu mobil dan menggebrak kacanya. Si sopir gelagapan salting gitu.

"Minho, akting lo ga bagus. Lo pikir gue gatau ini mobil lo? Dari jauh, boneka Spongebob ama Patrick yang lo pajang di dashboard tuh mencolok banget! Ini lagi pake mo nabrak gue, ga seneng lo gue idup?" Jihee bentak-bentak depan muka Minho.

Minho menatap Jihee dengan mata membesar dan memelas. Jihee ngos-ngosan, lalu bersin dan dengan sukses nyembur ke muka Minho. Minho pun keluar dan memeluk Jihee.

"April mop, sayang."

"Ha?"

"Besok aku jadi ikut, aku tadi ngibul kok bilang tugas dinas OSIS. HAHA sejak kapan lagian ada tugas dinas ke Busan segala," kata Minho santai.

"Jahat," kata Jihee sambil srot srot ingus.

"Tapi seneng kan?" Minho mempererat pelukannya dan mengacak-acak rambut Jihee. "Mari kita pulaaaang.."

~~~~~~~

"Sumpah ya diantara 3hee, rumah gue paling jauh dari minimarket tadi! Mana jalanan lurus aja, makin berasa jauh. Sendirian, makin berasa jauh. Kevin lagi apa ya.."

Sunhee berhenti disebuah halte dan duduk disana sambil memencet tuts hapenya dan menempelkan hapenya ke kuping.

"Hello?" sapa sebuah suara diujung sana.

"Kamu dimana?" tanya Sunhee, melas.

"Aku? eh.. uh.. dirumah, nyiapin buat tugas dinas besok. Kenapa?"

"Jemput aku," suara Sunhee udah makin miris, kayak orang mo nangis.

"Kamu dimana?"

"Halte deket perempatan depan gedung ELLE. Sendirian nih, takut tau.."

"Aku ga bisa," kata Kevin singkat.

Sunhee tanpa sadar membiarkan air matanya jatuh. "Kamu sibuk ya? Yaudah deh, besok kalo udah mo berangkat kabarin aku aja ya. Night."

"Eh, Sun.."

Sunhee menutup hapenya. Dia menatap layar dan melihat wallpaper hapenya yaitu dia sendiri dan Kevin. Sunhee melihat ke atap halte untuk menahan tangisannya.

"Don't cry Sunhee, don't cry.." katanya pada diri sendiri. Tapi tetep aja nangis. Dia sempet diem di halte beberapa menit sampe tangisannya reda, lalu berdiri dan bersiap pulang jalan kaki lagi.

Beberapa langkah dari halte, Sunhee mendengar suara motor. Ketika dia menoleh, seorang cowo berhelm udah ada disampingnya, mengendarai motor putih gede. Si cowo melepas helmnya.

"April mop!" katanya sambil menjulurkan lidah.

Sunhee mengerjapkan matanya dengan polos berkali-kali. Lalu mulai menangis lagi.

"Loh loh kok nangis? Aduh ayang kan udah aku susulin nih kok nangis?" Kevin turun dari motornya dan mendekati Sunhee.

"Aku kira kamu beneran ga bakal jemput aku! Terus itu april mop maksudnya apa, kamu boong soal tugas dinas?" tanya Sunhee.

Kevin mengacak-acak poni Sunhee. "Iya, aku boong soal tugas dinas itu. Tapi kamu harus tau satu hal.."

Sunhee mengangkat wajahnya. "Apa?"

"Makan sop siang hari bolong, biar kata april mop, cinta aku buat kamu ga pernah boong!"

Sunhee tertawa dibalik sisa air matanya. Kevin tersenyum, berhasil mengeluarkan jurus gombalannya sekali lagi.

"Jadi besok kamu tetep ikut?" tanya Sunhee sambil menghapus air matanya.

"Jadi dong. Tadi pas kamu telpon, aku lagi ngepak buat besok. Seneng ga?" tanya Kevin balik sambil nunduk ngeliatin muka Sunhee.

"Tapi ga lucu ah. Aku udah ampe nangis gini."

"Lucu kok, ujju ujju.." Kevin mencubit kedua pipi Sunhee dan menggoyang-goyangkan kepala Sunhee ke kanan dan kiri.

"ADAW! SAKIT TAU! Ga nyadar apa tangan lo kayak kul.."

Tiba-tiba suasana hening lagi. Ya kalian tau lah kenapa, si Kevin udah nyipok Sunhee gitu. Pas udah selese, Kevin dengan entengnya bilang, "Udah ngomelnya? Ayo pulang."

Kevin ngoper helm ke Sunhee, setelah nyalain motor, Sunhee naik dan diem aja.

"Kok diem? Peluk dong?" kata Kevin. Sunhee noyol pala Kevin ampe kedorong lebay gitu, tapi abis itu meluk lakinya eraat banget.

THE END

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sepi ga? Jayus ga? Kepanjangan ga? Norak ga? adegan SunVin kebanyakan ya? HAHHAA MAAP YA ITU TIDAK DISENGAJA, tangan gue ngetik semaunya sih jadi yaa..

Vote buat oneshot selanjutnya, apakah gue harus bikin cerita mereka di Jeju Island? ato bikin gantung kayak gini aja?
A. bikin lanjutannya dongs dungdungtakdung
B. gausah, gini aja udah cukup. lanjut story lain lagi aja nanti!

VOTE VOTE VOTE. Pilih Barack Obama! oke gue udah mulai ngantuk jadi ngaco.